Dugaan Keracunan MBG Parigi

BREAKINGNEWS: Dinkes Parimo Tetapkan Keracunan Siswa SMPN 2 Taopa sebagai KLB Makanan

Ia mengungkapkan, pihaknya telah menurunkan petugas untuk mengecek langsung dapur tempat makanan MBG disiapkan.

|
Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Faaiz/TribunPalu
KERACUNAN MBG - Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong menetapkan insiden dugaan keracunan puluhan siswa SMP Negeri 2 Taopa sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) makanan. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menetapkan insiden dugaan keracunan puluhan siswa SMP Negeri 2 Taopa sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) makanan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Parigi Moutong, I Made Widiada, melalui sambungan telepon, Senin (29/9/2025).

Penetapan itu dilakukan menyusul temuan 27 siswa mengalami mual, pusing, hingga muntah usai mengonsumsi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pekan kemarin.

Baca juga: Dinkes Parimo Telusuri Penyebab Keracunan Massal di SMPN 2 Taopa

Namun, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Kota Palu.

“Kami ingin mengetahui apa saja yang mengkontaminasi makanan tersebut sehingga menyebabkan siswa mengalami gejala,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, pihaknya telah menurunkan petugas untuk mengecek langsung dapur tempat makanan MBG disiapkan.

Pemeriksaan dilakukan mulai dari proses memasak, cara pengemasan, hingga tingkat kebersihan yang diterapkan oleh petugas.

Menurutnya, hasil laboratorium sangat menentukan langkah lanjutan penanganan kasus tersebut.

Baca juga: Cara Cek Status Penerima BSU September 2025, Ini Info Lengkapnya

“Dari hasil lab itu baru kita bisa memastikan penyebab utama yang membuat siswa mengalami mual, muntah, dan pusing,” jelasnya.

Kata dia, petugas juga melakukan pengecekan langsung di lokasi penyedia makanan untuk memastikan seluruh tahapan sesuai standar.

“Intinya, kami masih menunggu hasil dari Balai POM, sehingga belum bisa mengambil langkah lebih jauh,” tegasnya.

Meski begitu, pihaknya telah berkoordinasi dengan koordinator program MBG agar memperketat pengawasan terhadap penjamah dan pengelola makanan.

Tim Dinas Kesehatan akan turun ke setiap dapur penyedia untuk memeriksa bahan makanan, tempat pengolahan, serta proses distribusi.

Baca juga: Buntut Bertanya soal MBG, Kartu Pers Jurnalis CNN Indonesia Dicabut Istana, Dewan Pers Bereaksi

Balai POM juga akan dilibatkan untuk memastikan apakah semua tahapan sudah sesuai standar keamanan pangan.

“Nanti kami akan memberikan rekomendasi kepada koordinator MBG berdasarkan hasil pemeriksaan,” katanya.

Ia menyebutkan, di tingkat kabupaten telah dibentuk Satuan Tugas MBG yang diketuai oleh Sekretaris Daerah Parigi Moutong, Zilfinasran.

Pihaknya masih menunggu arahan apakah akan dilakukan rapat koordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca juga: 27 Siswa SMP Negeri 2 Taopa Parimo Alami Gejala Keracunan, Dinkes Tunggu Hasil Lab BPOM Palu

Gede memastikan, pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus ini hingga penyebabnya benar-benar terungkap.

“Kami sudah menyiapkan langkah sesuai tupoksi Dinas Kesehatan sambil menunggu instruksi lebih lanjut dari satgas,” pungkasnya.

Kronologi Keracunan MBG di Parigi Moutong (Parimo)

Rabu, 24 September 2025 (Siang)

Puluhan siswa SMP Negeri 2 Taopa, Parigi Moutong, mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu makan siang dari Program MBG.

Sekitar 27 siswa yang sakit segera dilarikan ke puskesmas terdekat dan rumah sakit untuk penanganan medis.

Rabu, 24 September 2025 (Sore/Malam)

Korban menjalani perawatan intensif di rumah sakit/puskesmas setempat dengan keluhan utama mual, pusing, dan muntah.

Pihak sekolah, guru, dan orang tua mendampingi siswa yang dirawat.

Kepolisian Resor (Polres) Parigi Moutong mulai melakukan penyelidikan.

Polisi mendatangi rumah sakit untuk meminta keterangan dan mendatangi Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG

Polisi mengamankan sampel sisa makanan dari Program MBG yang dikonsumsi siswa.

Sampel makanan dikirim ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Palu untuk diuji laboratorium guna memastikan penyebab pasti keracunan.

Sebagian besar siswa yang mengalami gejala ringan diizinkan pulang.

17 siswa dilaporkan telah dipulangkan, sisanya masih dirawat intensif.

Pihak sekolah, SMP Negeri 2 Taopa, memutuskan untuk menghentikan sementara layanan Program MBG sebagai langkah antisipasi.

Saat ini, proses penyelidikan masih berlangsung, dan penyebab pasti keracunan belum diumumkan secara resmi oleh pihak kepolisian atau BPOM karena masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan.(*)

( TribunBreakingNews )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved