Parigi Moutong Hari Ini

DPRD Nilai Konflik Relokasi Pasar Sentral Parigi Akibat Minim Diskusi dengan Pedagang

Ia mengatakan, kepala pasar seharusnya rutin memperbarui data pedagang agar proses penataan lebih terarah dan tidak menimbulkan gesekan.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
HANDOVER
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Parigi Moutong, Irawati, menilai polemik relokasi pedagang Pasar Sentral Parigi terjadi akibat kurangnya komunikasi antara pengelola pasar dan pedagang. 

Menurutnya, relokasi tidak seharusnya membuat pedagang resah jika sejak awal dilakukan melalui diskusi bersama.

Baca juga: Polisi Tahan 5 Pelaku Pencabulan Remaja 13 Tahun di Banggai Kepulauan, Termasuk Ibu Korban

“Kalau sama-sama senang, saya jamin tidak akan ribut. Tapi kalau tidak ada komunikasi, ya pasti muncul masalah,” tegasnya.

Irawati berharap pertemuan seperti RDP bisa dijadikan ruang untuk mencari solusi bersama, bukan sekadar mendengar keluhan.

Ia menilai penataan pasar yang ideal harus mengedepankan prinsip keadilan dan kenyamanan bagi semua pihak.

“Kalau ada masalah, harus dicarikan solusi yang bikin pedagang senang dan pemerintah juga senang,” katanya.

RDP tersebut juga dihadiri oleh Kepala Pasar Sentral Modern Parigi, Rozi Tagunu, serta perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Parigi Moutong.

Diskusi berlangsung terbuka, dengan sejumlah pedagang menyampaikan langsung keberatan atas rencana relokasi yang dinilai tanpa musyawarah.

“Seharusnya jika ada keluhan, kita carikan solusinya. Dan solusinya itu harus sama-sama senang,” pungkasnya.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved