Sulteng Hari Ini

KPAP Sulteng Pelatihan Penyuluh HIV/AIDS Di Palu, Penunjang Program Berani Sehat

Sulawesi Tengah menjadi perhatian serius terkait penyebaran virus HIV yang mengakibatkan AIDS yang cukup tinggi.

Penulis: Supriyanto | Editor: Regina Goldie
SUPRIYANTO/TRIBUNPALU.COM
Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Sulawesi Tengah ( KPAP Sulteng )menggelar kegiatan peningkatan kapasitas penyuluh bersama lembaga kemahasiswaan yang bergerak dibidang penanggulangan AIDS. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Supriyanto Ucok

TRIBUNPALU.COM, PALU - Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Sulawesi Tengah ( KPAP Sulteng )menggelar kegiatan peningkatan kapasitas penyuluh bersama lembaga kemahasiswaan yang bergerak dibidang penanggulangan AIDS.

Kegiatan ini di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Kamis (6/11/2025).

Pelatihan penyuluhan itu dibawakan oleh Masudin Radja yang merupakan anggota dari KPAP Sulteng sekaligus motivator pegiat antinarkotika nasional.

Ia menilai bahwa saat ini Sulawesi Tengah menjadi perhatian serius terkait penyebaran virus HIV yang mengakibatkan AIDS yang cukup tinggi.

Baca juga: Kapolsek Parigi Imbau Masyarakat Tak Sebar Foto Korban Asusila Anak di Medsos

"Seperti diketahui data HIV/Aids di Sulawesi Tengah terus meningkat, sehingga kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan informasi tentang apa itu HIV/Aids dan bagaimana cara mencegahnya," katanya.

Ia menambahkan terdapat beberapa ciri-ciri yang dikategorikan sebagai kelompok beresiko.

"Seperti diketahui data HIV/Aids di Sulawesi Tengah terus meningkat, sehingga kegiatan ini dilaksanakan untuk melatih memberikan informasi tentang apa itu HIV/Aids dan bagaimana cara mencegahnya," katanya.

"Kelompok beresiko ini seperti orang yang sudah berperilaku sex bebas, LSL (Lelaki Sex Lelaki), waria, Warga lembaga pemasyarakatan dan penderita pengidap penyakit TBC. Ini semua wajib melakukan pemeriksaan agar segera mengetahui apakah terjangkit HIV/Aids atau tidak," lanjut Masudin.

Baca juga: Dinas Perumahan Morowali Target Bangun 400 Rumah Layak, Prioritas Warga Desil 1-5

Lebih lanjut, Masudin menyampaikan pelatihan public speaking itu sebagai salah satu penunjang dari program pemerintah Provinsi Sulteng, yaitu Berani Sehat.

"Maka dari itu, untuk yang belum melakukan tes HIV dan berperilaku beresiko agar segara memeriksakan diri pada puskesmas, dan untuk jika reaktif segera diberikan obat. Semuanya gratis karena hal ini termasuk dalam 1 poin program Berani yaitu Berani Sehat," ungkapnya.

Ia berharap kegiatan ini menjadikan mahasiswa sebagai penyuluh untuk menyampaikan informasi terkait HIV/Aids kepada masyarakat termasuk kelompok beresiko itu sendiri.

Baca juga: Muslimin Dg Masiga Tegaskan Komitmen DPRD Morowali untuk Pembangunan

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved