Sigi Hari Ini

Nedya Tegaskan GIAT 3.0 Wujud Nyata Integrasi Ekonomi Hijau dan Pariwisata Berkelanjutan Sigi

Nedya menyampaikan bahwa GIAT 3.0 bukan hanya sekadar pelatihan peningkatan kapasitas.

Andika/TribunPalu
Setting the Context Program, Nedya Sinintha Maulaning, menegaskan bahwa Program Inkubasi GIAT 3.0 merupakan langkah nyata menuju integrasi ekonomi hijau dan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Sigi. 

Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Andika Satria Bharata 

TRIBUNPALU.COM, SIGI - Setting the Context Program, Nedya Sinintha Maulaning, menegaskan bahwa Program Inkubasi GIAT 3.0 merupakan langkah nyata menuju integrasi ekonomi hijau dan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Sigi.

Program yang didanai melalui Dana Insentif Fiskal (DIF) Tahun Anggaran 2025 ini secara resmi dibuka oleh Bupati Sigi Mohamad Rizal Intjenae di Aula Kantor Bupati Sigi, Desa Bora, Kecamatan Sigi Kota, Jumat (7/11/2025).

Dalam sambutannya, Nedya menyampaikan bahwa GIAT 3.0 bukan hanya sekadar pelatihan peningkatan kapasitas, tetapi sebuah program inkubasi terintegrasi yang dirancang untuk memperkuat ekosistem usaha lestari dan pariwisata di Sigi.

Baca juga: KKMP Terima Kunjungan Studi Banding dari Pendamping Koperasi Merah Putih Kabupaten Banggai

“Program GIAT 3.0 ini adalah upaya menyeluruh untuk menghubungkan produk-produk unggulan Sigi, seperti Vanili dan Kopi, dengan pasar yang lebih luas serta mendukung ekowisata berkelanjutan. Kami menargetkan terciptanya 20 tenant potensial yang siap berkolaborasi dan membawa produk lokal lestari ke tingkat nasional,” ujar Nedya.

Ia menambahkan, melalui pendekatan yang holistik, GIAT 3.0 diharapkan mampu mendorong transformasi ekonomi masyarakat Sigi dengan memperkuat rantai nilai berbasis komoditas lestari, memperluas pasar, serta menumbuhkan kemitraan lintas sektor.

Program inkubasi ini akan berjalan selama enam bulan, mulai November 2025 hingga April 2026, melalui tiga fase utama: Pra Inkubasi (bootcamp dan visitasi tenant), Inkubasi (kelas modul, coaching, mentoring, serta pendampingan legalitas dan perizinan), dan Pasca Inkubasi (launching paket ekowisata, business matching, dan pameran produk lokal lestari).

Baca juga: Rolly Dorong UMKM Sigi Naik Kelas Lewat Program Inkubasi GIAT 3.0

Selain penguatan kapasitas, program ini juga menargetkan pencapaian konkret seperti lahirnya 5 kolaborasi lintas sektor, 4 produk atau layanan siap jual, serta keterlibatan 10 mitra lembaga untuk pendanaan dan pengembangan usaha.

Sementara itu, data dari Gampiri Interaksi Lestari menunjukkan bahwa pendekatan serupa telah menghasilkan dampak signifikan di Sigi.

Tercatat 74 usaha lestari telah terinkubasi, lebih dari 100 produk inovasi berbasis alam dikembangkan, dan 20 mitra nasional telah menjalin kerja sama. 

Baca juga: Bupati Sigi Buka Program Inkubasi GIAT 3.0, Tegaskan Komitmen Kembangkan Pertanian dan Pariwisata

Komoditas utama yang menjadi fokus yaitu Vanili dan Kopi, dengan total produksi mencapai 667,24 kilogram Vanili dan 4.079,29 kilogram Kopi dari berbagai kecamatan di Sigi.

Bupati Sigi Mohamad Rizal Intjenae dalam kesempatan tersebut juga menyerahkan bantuan pengembangan usaha sebesar Rp16 juta kepada para pelaku usaha sektor pertanian dan pariwisata, sebagai bentuk dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi hijau di daerah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved