Sigi Hari Ini

KARSA Institute dan Pemkab Sigi Luncurkan Program BEN, Sasar Penderita Kusta dan Disabilitas

Program tersebut terlaksana dengan dukungan Netherlands Leprosy Relief (NLR) dan Liliane Funds.

Penulis: Andika Satria Bharata | Editor: mahyuddin
ANDIKA/TRIBUNPALU
PELUNCURAN PEN - KARSA Institute bersama Pemerintah Kabupaten Sigi meluncurkan Program Building Effective Network (BEN). Peluncuran Program BEN berlangsung di Hotel Aston, Kota Palu, Rabu (5/11/2025). 

Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Andika Satria Bharata 

TRIBUNPALU.COM, SIGI – KARSA Institute bersama Pemerintah Kabupaten Sigi meluncurkan Program Building Effective Network (BEN).

Program tersebut menyasar masyarakat terdampak kusta dan penyandang disabilitas dan bergulir sejak Oktober 2025 hingga 2028.

Program tersebut terlaksana dengan dukungan Netherlands Leprosy Relief (NLR) dan Liliane Funds.

Direktur KARSA Institute Syaiful Taslim mengatakan, Kabupaten Sigi dipilih karena memiliki jumlah penyandang disabilitas yang cukup tinggi.

Berdasarkan data Dinas Sosial Sigi, tercatat 13.313 penyandang disabilitas, dengan Kecamatan Tanambulava mencapai 1.061 jiwa.

“Situasi ini penting untuk dilakukan intervensi. Salah satu fokus kami adalah memastikan mereka memiliki akses yang setara terhadap pelayanan publik dan peluang ekonomi,” ujarnya dalam kegiatan Kick-Off Program BEN di Hotel Aston, Kota Palu, Rabu (5/11/2025).

Baca juga: Dari Pokir ke Aksi Nyata, Alia Idrus dan Pemda Sigi Bangun Harapan Baru di SDN Inpres Tomado

Syaiful menjelaskan, kegiatan itu juga menjadi wadah untuk menyinergikan organisasi perangkat daerah (OPD), organisasi masyarakat sipil, komunitas disabilitas, dan masyarakat umum. 

Kabupaten Sigi, lanjutnya, dinilai layak menjadi lokasi program karena telah memiliki Perda Nomor 5 Tahun 2024 tentang Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak-Hak Disabilitas.

Intervensi awal program akan difokuskan di tiga kecamatan, yakni Tanambulava, Sigi Biromaru, dan Dolo.

Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi yang membuka resmi kegiatan tersebut menyampaikan dukungan penuh Pemda terhadap program ini.

“Program BEN sangat positif karena membantu penyandang disabilitas agar dapat menjalani kehidupan normal. Meski belum ada anggaran khusus di OPD, paling tidak ini bisa menjadi perhatian lintas sektor,” ujar Samuel.

Ia juga menekankan pentingnya validasi data di tingkat desa.

“Setiap desa harus memastikan data penyandang disabilitas dan penderita kusta jelas dan terverifikasi. Bila desa memiliki ruang program untuk mereka lewat dana desa, itu menjadi keputusan bersama di tingkat desa,” jelas Samuel.

Rahma (39), penyandang disabilitas asal Pombewe, berharap program itu dapat membuka peluang bagi mereka untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.

Sumber: Tribun Palu
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved