Sigi Hari Ini

Bupati Rizal Soroti Tingginya Angka Anak Tidak Sekolah dalam Rapat Koordinasi Pendidikan Sigi

Kegiatan itu bertempat di Gedung Kesenian Taman Taiganja, Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Sulawesi Tengah Jumat (7/11/2025).

ANDIKA/TRIBUNPALU.COM
Pemerintah Kabupaten Sigi menggelar Rapat Koordinasi Program Kerja Bupati dan Wakil Bupati Sigi Periode 2025–2030 di bidang pendidikan. 

aporan Wartawan Tribunpalu.com, Andika Satria Bharata

TRIBUNPALU.COM, SIGI - Pemerintah Kabupaten Sigi menggelar Rapat Koordinasi Program Kerja Bupati dan Wakil Bupati Sigi Periode 2025–2030 di bidang pendidikan.

Kegiatan itu bertempat di Gedung Kesenian Taman Taiganja, Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Sulawesi Tengah Jumat (7/11/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Sigi Mohamad Rizal Intjenae, Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sigi Hajar, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ardin, serta perwakilan kepala sekolah dan guru dari seluruh wilayah Kabupaten Sigi.

Baca juga: Kejuaraan Tarkam 2025 di Palu Diharapkan Tingkatkan Sportivitas dan Kebersamaan

Dalam arahannya, Bupati Sigi Mohamad Rizal Intjenae menyampaikan bahwa sektor pendidikan menjadi fokus utama pembangunan daerah dalam lima tahun ke depan. 

Menurutnya, terdapat dua persoalan mendasar yang saat ini menjadi tantangan besar di Kabupaten Sigi, yaitu tingginya angka anak tidak sekolah (ATS) dan rendahnya pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang pendidikan.

Berdasarkan data PUSDATIN Kemendikdasmen Tahun 2025, Bupati Sigi memaparkan bahwa sebanyak 3.821 anak di Sigi tercatat belum pernah bersekolah (BPB), dengan jumlah tertinggi berada di Kecamatan Sigi Biromaru sebanyak 559 anak.

Baca juga: PAPPRI Sulteng Dorong Pembentukan Pergub untuk Pekerja Seni dan Pelaku Budaya

Selain itu, terdapat 981 anak drop out (DO) dari jenjang kelas 1 hingga kelas 12, serta 407 siswa SD dan 839 siswa SMP yang lama tidak masuk sekolah (LTM).

“Permasalahan ini harus kita kaji secara mendalam. Jangan hanya disebabkan oleh pernikahan dini, tapi juga karena faktor kesulitan belajar, beban ekonomi, dan kurangnya motivasi anak,” ujar Bupati Rizal.

Bupati juga menyoroti masih rendahnya pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada sektor pendidikan, baik dari segi sarana prasarana maupun kompetensi tenaga pendidik.

Ia menegaskan komitmennya bersama Wakil Bupati Samuel Yansen Pongi untuk mendorong peningkatan SPM secara menyeluruh. Bupati bahkan meminta Kepala Dinas Pendidikan untuk memaparkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) secara langsung di hadapannya agar perencanaan tahun depan lebih terarah.

Baca juga: Pria di Jalan Munif Rahman Palu Tewas Dianiaya, Motif Diduga karena Masalah Rumah Tangga

Untuk mengatasi kendala ekonomi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Sigi telah menyiapkan beberapa program bantuan pendidikan. Salah satunya yaitu pemberian paket pakaian sekolah gratis bagi siswa dari keluarga kurang mampu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved