Sulteng Hari Ini
Tim PkM UNTAD Kembangkan Biblioedukasi Berbasis Kearifan Lokal Kaili untuk Guru Sekolah Inklusi
Selain itu, peserta dilatih menulis cerita biblioedukasi berbasis kearifan lokal Suku Kaili.
Penulis: Misna Jayanti | Editor: Regina Goldie
Laporan Wartawan TribunPalu, Misna Jayanti
TRIBUNPALU.COM, PALU - Dosen Universitas Tadulako (UNTAD) Palu menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) guna meningkatkan kompetensi guru sekolah inklusi di Kabupaten Sigi.
Pelatihan bertajuk “Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Inklusi melalui Metode Biblioedukasi dan Animasi Edukasi” dilaksanakan di SD Negeri 1 Biromaru, Kabupaten Sigi.
Kegiatan ini dibuka oleh Mohamad Edy selaku Ketua Kepala Sekolah Dasar Kabupaten Sigi, dan dihadiri oleh 30 guru anggota Kelompok Kerja Guru (KKG) Sekolah Dasar Kabupaten Sigi dari berbagai sekolah. KKG SD Sigi Biromaru menjadi mitra utama dalam kegiatan ini.
Baca juga: Pembukaan Lahan Program Cetak Sawah di Kabupaten Donggala Capai 40 Persen
Program pengabdian ini merupakan kolaborasi lintas disiplin antara ilmu Psikologi dan Pendidikan Bahasa Indonesia, yang dikembangkan oleh tiga dosen muda Universitas Tadulako Dr. Muthia Aryuni, Psikolog (Ketua Tim, Fakultas Kedokteran), Ade Nurul Izatti G. Yotolembah dan Nur Halifah (Anggota Tim, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan).
Kegiatan ini didukung pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Ditjen Riset dan Pengembangan, Kemendikti Ristek RI Tahun 2025 dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Tadulako.
Ketua Tim PkM, Dr. Muthia Aryuni mengungkapkan hasil Training Need Analysis (TNA) yaitu sebanyak 68 persen guru belum pernah mengikuti pelatihan sekolah inklusi dan 70 persen SD di Sigi memiliki Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK).
"Namun dibalik hal tersebut motivasi guru untuk belajar dinilai tinggi," ujarnya Jumat (14/11/2025).
Baca juga: Listrik Padam di Tengah Sidang, DPRD Morowali Tetap Lanjutkan Rapat Paripurna
Muthia menjelaskan pelatihan ini juga mengajarkan penggunaan instrumen CERDAS–IN, (Cek Respons dan Deteksi Awal Siswa Inklusif–Nasional) yang dikembangkan oleh Tim Pengabdian.
"CERDAS–IN membantu guru melakukan observasi cepat dan empatik untuk mengenali potensi serta kebutuhan belajar PDBK," jelasnya.
Selain itu, peserta dilatih menulis cerita biblioedukasi berbasis kearifan lokal Suku Kaili, yang memuat pesan-pesan inklusif, empati, kerja sama, dan toleransi. Cerita ini nantinya akan diadaptasi menjadi animasi edukasi sehingga bisa digunakan sebagai media pembelajaran inklusif di sekolah dasar.
Baca juga: Perkuat Sinergi dengan Kejati Sulsel, PLN Dapat Dukungan Pendampingan Hukum Proyek Kelistrikan
Pada akhir program, tim PkM akan menyerahkan media pembelajaran penunjang berbasis teknologi dan inovasi untuk KKG SD Kabupaten Sigi.
| Ketua AJI Palu Menilai Gugatan Amran Contoh Model Baru Pembredelan Media |
|
|---|
| Ketua AMSI Sulteng Soal Gugatan 200M Kepada Media Tempo : Ada Indikasi SLAPP |
|
|---|
| PFI Sulteng Menilai Gugatan Amran 200 M Kepada Tempo Adalah Dimensional Menyangkut Etika Profesi |
|
|---|
| KKJ-ST Gelar Diskusi Publik Terkait Gugatan Rp200 Miliar Oleh Mentan Kepada Media Tempo |
|
|---|
| Dansat Kurniawan Rongre Tegaskan Komitmen Brimob dalam Kamtibmas dan Ketahanan Pangan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/1000969708jpgaaqa.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.