Sekolah Rakyat Sigi Targetkan Operasional 2026/2027, Prioritaskan Anak Kurang Mampu

Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Andika Satria Bharata 

TRIBUNPALU.COM, SIGI - Pemerintah Kabupaten Sigi memastikan kesiapan pembangunan Sekolah Rakyat sebagai pusat pendidikan terpadu yang dirancang untuk memutus rantai kemiskinan antar generasi.

Komitmen ini diteguhkan Bupati Sigi Mohamad Rizal Intjenae melalui proposal resmi yang telah disampaikan kepada Kementerian Sosial RI.

Dalam proposal tersebut, Pemkab Sigi mengusulkan pembangunan Sekolah Rakyat mulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA dengan kapasitas 750 peserta didik untuk 30 rombongan belajar, dan ditargetkan beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027.

Baca juga: Sekolah Rakyat Sigi Targetkan Operasional 2026/2027, Prioritaskan Anak Kurang Mampu

Prioritas penerimaan difokuskan pada anak miskin, anak putus sekolah, serta peserta dari DTKS, P3KE, dan DTSEN.

Bupati Sigi menjelaskan bahwa lahan pembangunan telah disiapkan di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru.

Dua lokasi diusulkan, namun setelah desk bersama Kemensos dan Kementerian PUPR pada Oktober lalu disepakati penggunaan lahan seluas 6 hektare sebagai lokasi utama.

Pembangunan Sekolah Rakyat mencakup gedung sekolah, asrama, fasilitas pembinaan karakter, sarana pembelajaran.

Serta infrastruktur pendukung lainnya.

Model pendidikan ini mengedepankan dua aspek utama: Excellence of Thought (keunggulan pemikiran) dan Excellence of Character (keunggulan karakter).

Bupati Sigi menegaskan bahwa program ini selaras dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia yang menekankan pembangunan sumber daya manusia sebagai pondasi pemutus kemiskinan.

Baca juga: Bupati Sigi Bahas Pemantapan Pembangunan Sekolah Rakyat bersama Wakil Menteri Sosial RI

“Ini adalah ikhtiar kami untuk memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa mengakses pendidikan berkualitas dan memiliki karakter kuat,” tegasnya.

Dengan kesiapan administrasi dan dukungan rintisan Sekolah Rakyat yang telah berjalan melalui Sentra Nipotowe, Sigi berharap pembangunan penuh dapat segera direalisasikan sebagai pusat lahirnya generasi cerdas, tangguh, dan berdaya saing.(*)