Kades Torue Pastikan Segel Kantor Desa Dibuka Besok, Minta Warga Akhiri Perpecahan

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIGI MOUTONG - Kepala Desa Torue, Kalman A Mahmud, menegaskan penyegelan Kantor Desa Torue, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah akan dibuka pada Selasa (25/11/2025) besok.

Ia memastikan pelayanan administrasi kembali normal setelah seluruh pihak mencapai kesepakatan bersama.
“Besok insyaallah segel sudah dibuka dan pelayanan kembali normal,” ujar Kalman saat ditemui usai mediasi, Senin (24/11/2025).

Menurutnya, warga pendemo pertama dan pendemo kedua sama-sama menginginkan yang terbaik untuk desa.
“Sebanarnya masyarakat yang demo tadi ingin supaya pelayanan normal kembali,” tambahnya.

Namun, Kalman menilai pembukaan segel tidak dapat dilakukan hari ini demi menjaga situasi tetap kondusif.

“Kita sepakati bahwa jangan hari ini pembukaan segel. Kita cari jalan terbaik besok,” ucapnya.

Baca juga: Pemkab Konut Sultra Buka 500 Hektare Sawah Baru untuk Peningkatan Produksi Pangan

Ia menyebut keputusan itu diambil untuk menghindari saling tuding di antara warga Torue.

“Supaya tidak ada lagi saling tuding, karena kita semua bersaudara,” tegasnya.

Kalma menegaskan masyarakat Torue sebenarnya tidak terpecah menjadi dua kelompok seperti yang terlihat.

“Sebanarnya masyarakat ini tidak terkotak-kotakan,” tuturnya.

Ia menyebut kondisi ini menjadi tantangan besar yang harus diselesaikan bersama ke depan.

“Ini PR terberat. Insyaallah ke depan tidak ada lagi kotak-kotak,” lanjutnya.

Baca juga: Cara Mulai Investasi Saham untuk Pemula dengan Modal Terjangkau

Kades Torue menyampaikan cita-cita agar Desa Torue kembali bersatu demi kemajuan bersama.

“Semuanya kita satu dalam cita-cita mulia bagaimana Torue ini lebih baik,” jelasnya.

Kesepakatan pembukaan segel dilakukan bersama pihak PMD, Polres, Koramil, dan perwakilan dua kelompok massa.

“Kesepakatannya seperti itu bersama PMD, Polres, dan Koramil serta penanggung jawab pendemo,” ungkapnya.

Kalma berharap warga tetap tenang dan memberi ruang kepada pemerintah untuk memulihkan pelayanan desa.

"Pemerintah desa berkomitmen menjaga suasana aman dan pelayanan yang terbuka untuk seluruh warga," pungkasnya.(*)