Kisah Korban First Travel yang Banting Tulang Menabung,Sampai Ibunya Meninggal Tak Kunjung Berangkat

Kisah jemaah First Travel, kumpulkan uang sejak 7 tahun, bangun jam 3 untuk jualan nasi uduk, namun hingga sang Ibunda meninggal tak kunjung berangkat

Editor: Imam Saputro
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Terdakwa yaitu Direktur Utama First Travel Andika Surachman, Direktur First Travel Anniesa Hasibuan, dan Direktur Keuangan First Travel Siti Nuraidah Hasibuan menjalani sidang eksepsi kasus dugaan penipuan dan penggelapan oleh agen perjalanan umrah First Travel di Pengadilan Negeri Depok, Senin (26/2/2018). 

Menabung Hasil Jualan Nasi Uduk

Eli mengatakan uang yang dia setorkan sangat berharga.

Usahanya untuk menabung selama ini, diawali berjualan di pagi hari.

Setiap hari Eli harus bangun pukul 03.00 WIB.

"Saya harus bangun jam 3 malam. Saya harus jualan dipagi hari. Saya harus ngumpulin sedikit demi sedikit,"

Kini, sang Ibunda sudah meninggal, (17/09/2019).

Ibunda dari Eli meninggal sebelum kerinduannya untuk ibadah ke Tanah Suci tercapai.

"Sampai akhirnya ibu saya pun meninggal. Sampai dia belum menuaikan ibadahnya,"

Dengan mata berkaca - kaca, Eli meminta semua pihak yang menangani kasus First Travel untuk menolong korban penipuan agen itu.

Harapan Eli hanya uangnya yang berharga dikembalikan.

Eli juga sebenarnya berharap bisa diberangkatkan ke Tanah Suci.

"Saya minta yang menangani First Travel, coba tolong dilihat. Saya mungkin orang yang tidak punya apa - apa. Saya sangat berharap sekali uang itu dikembalikan, atau saya diberangkatkan?," tuturnya.

 Dia mengaku lelah menunggu janji dari First Travel.

"Tapi sampai kapan? Sampai kapan saya harus menunggu?,"

Sejak 2017, Eli tidak kunjung menemui kepastian.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved