Kisah Korban First Travel yang Banting Tulang Menabung,Sampai Ibunya Meninggal Tak Kunjung Berangkat
Kisah jemaah First Travel, kumpulkan uang sejak 7 tahun, bangun jam 3 untuk jualan nasi uduk, namun hingga sang Ibunda meninggal tak kunjung berangkat
"Disini saya ketuk hati pemerintah, kalau memang itu diserahkan ke pemerintah
saya jujur saja tidak ikhlas," tegasnya.
Dia tidak bisa ikhlas dan kembali menegaskan, uang yang dia setor ke Fisrt Travel adalah hasil usahanya dari menabung sedikit demi sedikit.
"Karena saya itu benar - benar mencari dari jerih payah keringat saya. Saya bukan orang mampu,"
Ibu penjual nasi uduk ini bertanya, mengapa aset tersebut justru disita pemerintah?
"Yang ingin saya pertanyakan, itu kan bukan uang korupsi? Kenapa harus diserahkan ke pemerintah?," ujarnya.
Dia juga tidak terima sebab usahanya untuk menabung karena ingin sekali menuaikan ibadah hingga saat ini belum terealisasi.
Mengaku menabung dengan berjualan nasi uduk sejak pukul 03.00 WIB, Eli nampak kecewa dengan putusan PN Depok.
"Sedangkan saya taruh uang di First Travel itu boleh ngumpulin. Jujur saja saya hanya seorang pedagang nasi uduk. Yang ingin sekali menuaikan ibadah,"
Ustad Yusuf Mansur
Ustad Yusuf Mansur memasang ekspresi yang menarik perhatian.
Di setiap penuturan Eli, Yusuf Mansur tampak memperhatikan.
Matanya bergetar tiap mendengar perjuangan Eli menabung untuk bisa menuaikan ibadah umrah.
Sesekali dia tampak mengangguk saat mendengar penjelasan Ibu Eli.
Beberapa saat kedua tangannya menyanggah dagunya.
Saat mendengarkan kisah Ibu Eli mengumpulkan uang dengan berjualan di pagi buta, Yusuf Mansur tampak menggeleng-gelengkan kepala.
Ustad Yusuf Mansur yang hadir sebagai narasumber di ILC itu juga memberikan komentar soal perjuangan Eli.
"Bu Eli ini luar biasa, tadi saya dengerin, Masya Allah, nggak ada saya kira yang nggak tersentuh, tujuh tahun, nabung lho."
Ustad Yusuf Mansur sangat mengapresiasi perjuangan Eli menabung tujuh tahun.
Yusuf Mansur lantas menjanjikan Eli untuk berangkat Umrah di bulan Januari 2020.
"Insya Allah Bu Eli, Januari saya berangkatin, Januari ye, jangan Desember, nyari duit dulu," ucapnya.
Diketahui, tidak hanya gagal berangkat ke tanah suci, diberitakan sebelumnya putusan Mahkamah Agung (MA) menguatkan vonis Pengadilan Negeri Depok dan Pengadilan Tinggi Bandung mengungkapkan aset First Travel dirampas negara.
Artinya, uang para korban yang sudah disetorkan ke First Travel terancam tidak bisa kembali.
Sementara itu, UYM juga memberikan penguatan kepada para korban First Travel.
"Kalau urusan polemik kan udah beres ya, izinkan saya ngasih penguatan sedikit saja untuk 63 ribu orang dan siapa yang serupa dengannya di urusan apapun," ucapnya.
"Demi Allah, masalah itu keren, punya masalah itu baik. Punya masalah itu bagus. Kalau punya masalah itu beruntung. Kita dipilih Allah SWT."
"Bapak Ibu sudah tercatat sebagai, Insya Allah, jemaah umrah. Saya kira hadiahnya pasti dobel. Nggak cuma umrah, besok bakal panjang umur, bakal sembuh dari penyakit, bahkan naik haji, Insya Allah," ungkapnya.
UYM juga berharap agar negara mampu memberikan penyelesaian terhadap 63 ribu korban First Travel dengan baik.
"Semoga negara juga dikasih kekuatan dan rizki yang banyak dan jalan untuk mengeksekusinya. Kalau ada willing dari semua pihak Insya Allah bisa terwujud," ucapnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/first-travel2.jpg)