Viral Kucing dan Anaknya Dipelihara di dalam Kelas, Dirawat sejak Masih Kurus hingga Melahirkan
Video seekor induk kucing bersama anak-anaknya dipelihara di dalam kelas viral di media sosial.
TRIBUNNEWS.COM - Belum lama ini, media sosial diramaikan dengan viralnya sebuah video seekor induk kucing bersama anak-anaknya yang dipelihara di dalam kelas.
Diketahui video tersebut pertamakali diunggah oleh akun TikTok, @deiyannh yang kemudian menyebar di Twitter.
Dalam video berdurasi 15 detik tersebut memperlihatkan keberadaan induk kucing dan 4 anak-anaknya di dalam sebuah kardus.
Kardus yang difungsikan sebagai kandang ini diletakkan di sebuah sudut ruangan kelas.
Sedangkan rekaman gambar lain menunjukkan induk kucing putih bercorak hitam abu-abu tersebut sesekali berinteraksi dengan seorang murid.
Tidak lupa kepedulian terhadap kucing juga diperlihatkan di dalam video.
Seorang siswa memberi makan hewan bernama latin Felis catus ini.
• Virus Corona Merebak di Indonesia, Imam Besar Masjid Istiqlal: Jangan Menganggap Ini Azab
• Dapat Sambutan Meriah saat Berkunjung ke Rumah Raffi Ahmad, Siwon Suju: Kenangan yang Tak Terlupakan
Di aplikasi TikTok video tersebut telah ditonton sebanyak 521 ribu kali dan di-like 72 ribu pengguna.
Saat dihubungi Tribunnews, pemilik video kucing yang dipelihara di dalam kelas bernama Dian Arismunandar membeberkan ceritanya.
Dian menjelaskan video tersebut ia ambil dalam rentan waktu dua hari yang kemudian digabung menjadi satu video.
"Videonya diambil dari tanggal 3-4 Maret, saya jadikan satu."
"Diambilnya di kelas saya di SMAN 14 Kota Semarang," katanya, Kamis (12/3/2020).
Sedangkan kucing-kucing tersebut berasal dari lingkungan sekolah.
Dian menjelaskan di SMAN 14 Kota Semarang sendiri terdapat banyak kucing.
"Cuma kucing yang ini sering ke kelas saya karena murid-murid di kelas saya suka ngasih makan kucing itu."
"Dari dia kurus sampai hamil dia sering ke kelas, sampai akhirnya melahirkan," imbuhnya.
Berlandaskan rasa kepedulian, Dian dan teman-teman satu kelas berinisiatif untuk merawat induk kucing dan anak-anaknya.
Mereka membuat kandang, memanfaatkan sebuah kardus bebas dari sisa perayaan ulang tahun teman Dian.
• Fakta Terbaru Kasus Remaja Bunuh Bocah 6 Tahun, Dokter Kesulitan Membaca Ekspresi Wajah Pelaku
• Virus Corona Masih Menyebar di Australia saat Musim Panas, tak Mempan Diredakan Suhu Tinggi?
• Menelusuri Kasus Virus Corona COVID-19 Pertama di Dunia, Diduga Terpapar pada 17 November 2019

"Kardus bekas makanan itu dijadikan tempat tinggal."
"Untuk makanannya, saya bawa sendiri dari rumah, kebetulan saya memelihara kucing juga di rumah."
"Tapi teman teman saya juga sering mengisi air di mangkok untuk minum si kucing itu," kata murid kelas XI ini.
Ketika ditanya apakah tidak takut kena marah oleh guru-guru yang sedang mengajar, Dian menjawab ia bersama teman sekelasnya tidak mengkhawatirkan hal itu.
"Asal ngga ganggu tidak pa pa, Kak kalo kata guru-guru saya."
"Guru-guru saya yang ngajar masuk kelas saya maksudnya. Soalnya kucingnya juga anteng sih," kata Dian.
Dian bersama 33 murid lainnya berencana akan tetap merawat kucing-kucing yang telah berada di ruang kelas selama hampir sepekan ini hingga besar.
"Mau diurusin sampe anak anaknya gede, nanti lama lama lepas sendiri Kak di sekolah, kaya kucing lainnya."
"Kucing-kucing lainnya di sekolah juga dikasih makan sama guru-guru. Kalau misal makannya gak habis dan masih layak dimakan nanti dikasih kucing," tandasnya.
• Untuk Kampanye Pilgub DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019, Sandiaga Uno Akui Sudah Keluar Uang Banyak
• Viral Kisah Mitra Go-Massage Diminta Pelanggan Beri Layanan Plus-plus, Apa Kata Gojek?

Terakhir, Dian berpesan untuk tidak menyakiti hewan, baik di lingkungan sekolah atau rumah.
"Mereka juga makhluk hidup. Kita disini sebagai manusia, makhluk paling berakal harusnya memberi kasih sayang, bukan memberi kekerasan."
"Mereka bukan manusia, mereka gak tau apa-apa. Gak cuma kucing, sama untuk hewan hewan lainnya," tutupnya.
Direktur Operasional Yayasan Natha Satwa Nusantara, Anisa Ratna, mengapresiasi kegiatan murid di SMAN 14 Kota Semarang yang merawat kucing tersebut.
Anisa memberikan saran untuk ke depannya, induk kucing supaya dilakukan sterilisasi, sehingga populasinya dapat dikendalikan.
"Bisa vaksin kucing-kucing supaya sehat terus. Pasti di antara beberapa murid mau dan bisa adopsi anak-anaknya biar nggak makin banyak di sekolahan," katanya.
Anisa juga meminta pihak sekolah untuk membuat event tentang kepedulian terhadap hewan.
"Bikin acara animal day, itu isinya adalah acara untuk memelihara hewan di sekitar, biar anak-anak terbiasa hidup berdampingan dengan mereka," tandas Anisa.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Lengkap Kucing Dipelihara di Dalam Kelas: Kucing Sudah Dirawat dari Kurus hingga Melahirkan