Penggali Kubur Beri Pesan bagi Warga yang Langgar PSBB: Lahan Kosong Kami Siapkan untuk yang Bandel

Sanan yang sudah hampir dua bulan bergumul dengan tanah dan pacul menangani jenazah prosedur tetap (protap) Covid-19 mengaku merasa jengkel.

TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Petugas makam, Sanan, tengah menepuk-nepuk tanah di lubang untuk jenazah covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur pada Minggu (24/5/2020). 

TRIBUNPALU.COM - Di tengah merebaknya wabah virus corona Covid-19, petugas pemakaman atau penggali kubur tentu memiliki cerita tersendiri.

Bagi mereka, tentu tak mudah menghadapi situasi pemakaman yang berbeda di tengah pandemi virus corona Covid-19.

Seperti yang dialami Sanan bin Senan (46).

Saat ditemui TribunJakarta.com, tangan Sanan sedang menepuk-nepuk tanah usai diserok dari bawah galian.

Dia menepuk-nepuk agar tanah usai digali tak kembali berjatuhan dari kedua sisi makam.

Sanan yang sudah hampir dua bulan bergumul dengan tanah dan pacul menangani jenazah prosedur tetap (protap) Covid-19 mengaku merasa jengkel.

Dia bukan jengkel karena pekerjaannya melainkan karena belakangan ini masyarakat abai terhadap anjuran pemerintah di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Petugas makam, Sanan, tengah menepuk-nepuk tanah di lubang untuk jenazah covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur pada Minggu (24/5/2020).
Petugas makam, Sanan, tengah menepuk-nepuk tanah di lubang untuk jenazah covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur pada Minggu (24/5/2020). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Bagaimana tidak?

Dirinya dan petugas yang lain sudah berjibaku setiap hari menangani jenazah protap Covid-19.

Rata-rata dalam sehari mereka menangani belasan jenazah.

Namun, keramaian masih saja terjadi di sejumlah titik di Ibukota.

Seraya menyerok tanah, dia mengungkapkan rasa kekecewaannya.

"Nih saya sediain, yang tidak mengikuti peraturan pemerintah, yang bandel. Nih berakhir di kuburan. Kasian sama kami. Kita sedang menyiapkan lubang-lubang bagi yang tidak mengikuti peraturan pemerintah (PSBB)," ungkapnya pada Minggu (24/5/2020).

Kekecewaan Sanan didukung oleh salah satu temannya yang juga sedang menggali.

Selepas menggali, dia menunjukkan lahan yang masih kosong.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved