Pandemi Virus Corona Covid-19, Bagaimana Cara China Lakukan Tes terhadap 1 Juta Orang dalam Sehari?
Pada Senin (25/5/2020) kemarin, otoritas Wuhan mengatakan pihaknya telah berhasil melakukan tes Covid-19 terhadap 9 juta orang dalam waktu 10 hari.
Bagi sebagian populasi penduduk yang tidak mampu menjangkau pusat tes, seperti kaum lansia, otoritas setempat akan berkunjung dari rumah ke rumah.

Untuk bisa melakukan tes dalam waktu cepat, otoritas kesehatan dilaporkan menggunakan suatu metode yang disebut 'batch' atau 'pool' testing.
Yakni, dengan mengombinasikan sampel dari 10 orang atau kurang dari itu dan melakukan satu tes.
Jika hasil tesnya positif, semua sampel akan dites secara individu.
Menurut Profesor Cheng dari Alfred Health, "pooling atau mengumpulkan spesimen merupakan strategi yang valid, tetapi ukuran pool yang optimal bergantung pada seberapa sering munculnya hasil positif -- jika kemunculannya jarang, maka pooling 10 kali atau lebih bisa menjadi sumber daya yang efisien."
"Namun, jika ada 5 hingga 10 persen hasil positif, maka kamu hanya akan bisa melakukan lebih sedikit pool, kecuali kalau memang ingin melakukan pengetesan kembali terhadap lebih banyak spesimen individu," lanjutnya.
Dalam rentang waktu antara 14 hingga 23 Mei 2020, otoritas Kota Wuhan telah melakukan tes terhadap 6,6 juta orang.
Dari tes tersebut, ditemukan 189 kasus tanpa gejala, menurut Health Times.
Hasil tes dapat diketahui para penduduk Kota Wuhan tiga hari setelah melakukan tes.
Biasanya, hasil tes disampaikan lewat platform media sosial WeChat.
• Sejumlah Negara Mengalami Penurunan Kasus Covid-19, WHO Ingatkan Potensi Puncak Kedua
• Presiden Jokowi Minta Masyarakat Berdamai dengan Corona, Dokter Tirta: La Ini Salah Kaprah
• Viral Video Kor Online Umat Katolik Nyanyikan Lagu Selamat Lebaran, Ini Deretan Faktanya
Kampanye tes massal ini pun terbilang mahal.
Otoritas kesehatan Kota Wuhan mengatakan setidaknya dana sebesar 1 miliar yuan atau setara Rp2,06 triliun telah dialokasikan untuk memastikan tes ini dapat mencakup semua penduduknya.
"Sangat ambisius, tapi jika ada orang yang bisa melakukannya, mereka dapat melakukannya di Wuhan," kata Marylouise McLaws, seorang profesor penyakit menular di UNSW sekaligus anggota panel penasehat Covid-19 di WHO.
"Wuhan telah mencapai serangkaian tahap yang luar biasa dalam mengendalikan virus, maka mengambil sampel dari seluruh penduduk kota bakal jadi hal yang mudah bagi mereka," lanjut McLaws.
Apa pentingnya mengetes semua penduduk dalam upaya mencegah Covid-19?