New Normal di Tengah Pandemi Covid-19, WHO Tekankan Pentingnya Protokol Kesehatan dan Jarak Sosial

"Jika Anda bisa membuat jarak yang lebih jauh, maka akan semakin baik (dalam menghindari potensi penularan Covid-19)," kata Maria Van Kerkhove.

Istimewa via TribunJakarta.com
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mendampingi Presiden Jokowi meninjau kesiapan penerapan prosedur standar New Normal di sarana publik. Lokasi pertama yang dikunjungi Presiden Jokowi di sekitaran Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (26/5/2020). 

TRIBUNPALU.COM - Indonesia bersiap untuk menuju fase new normal life atau tatanan kehidupan normal baru dalam menghadapi pandemi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Dr Poonam Khetrapal Singh, Direktur Regional, SIAPA Asia Tenggara dari WHO menekankan dalam skenario mencegah penularan, maka langkah-langkah inti kesehatan masyarakat dapat tetap diterapkan.

"Dengan negara-negara yang sekarang bersiap untuk transisi menuju new normal, melanjutkan pendekatan seluruh pemerintah dan masyarakat sangat penting," kata Dr Khetrapal Singh dalam rilisnya di situs resmi WHO, Jumat (29/5/2020).



Sambut Era New Normal, pemeriksaan 3 Titik Perbatasan Dihentikan.
Sambut Era New Normal, pemeriksaan 3 Titik Perbatasan Dihentikan. (KOMPAS.COM/JUNAEDI)

Namun, seperti disampaikan Presiden Joko Widodo ( Jokowi), saat new normal diberlakukan, maka penting bagi masyarakat maupun seluruh kalangan untuk tetap memerhatikan dan mengikuti aturan protokol kesehatan Covid-19.

Untuk kesiapan new normal corona, Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 juga telah menyusun protokol kesehatan.

Selain menaati aturan untuk selalu mencuci tangan, baik menggunakan sabun maupun hand sanitizer, juga ditekankan pentingnya menjaga jarak sosial dan fisik, physical distancing.

Dilansir CNN, Jumat (29/5/2020), para ahli mengatakan rekomendasi social distancing atau physical distancing sejauh enam kaki atau kurang lebih sekitar dua meter adalah aturan praktis.

Sebelumnya, para peneliti di California dan Taiwan menyarankan bahwa jarak dua meter mungkin tidak cukup untuk melindungi orang dari penularan Covid-19.

AHY Hadiahkan Parcel Lebaran Setinggi Aira untuk SBY, Annisa Pohan: Pepo Happy dan Tidak Mau Buka

PP Muhammadiyah Soal New Normal: Pemerintah Perlu Mengkaji dengan Seksama dan Beri Penjelasan

Viral Video Komodo Masuk ke Gedung Sekolah, Kepala Desa Sebut Hal Biasa, Komodo Hanya Cari Makan

Rekomendasi jarak sosial dari WHO

Jika menurut sejumlah ahli jarak enam kaki atau sekitar dua meter tidak cukup untuk melindungi orang dari infeksi virus corona baru ini, lantas berapa jarak yang harus diterapkan?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan jarak satu meter atau sekitar 3,3 kaki atau lebih untuk menghindari potensi penularan virus corona.

"Semakin jauh jaraknya, maka akan semakin baik. Jika Anda bisa membuat jarak yang lebih jauh, maka akan semakin baik (dalam menghindari potensi penularan Covid-19)," kata Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis untuk tanggapan Covid-19 dari WHO.

Seperti yang telah diketahui, virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan infeksi pernapasan, ditularkan melalui cairan droplet dari seseorang yang terinfeksi.

Droplet yang lebih besar cenderung akan langsung jatuh ke tanah, sedangkan tetesan dengan partikel yang jauh lebih kecil dapat bertahan di udara sedikit lebih lama.

Oleh karena itu, dalam protokol kesehatan Covid-19 juga dianjurkan agar selalu mengenakan masker dan menutup mulut serta hidung saat batu atau bersin dengan menggunakan lengan atas.

Kendati demikian, WHO juga kembali menegaskan virus cenderung tidak melakukan perjalanan dengan jarak yang jauh di udara.

Terkait dengan kontak dekat yang dapat menyebabkan seseorang tertular virus corona, WHO menegaskan, pihak berwenang tidak hanya mempertimbangkan physical distancing.

Akan tetapi, dipertimbangkan juga durasi waktu dan sifat kontak antara orang yang memiliki virus SARS-CoV-2 dengan orang yang tertular.

WHO menggunakan pedoman durasi waktu yang memungkinkan penularan terjadi, yakni 15 menit.

"Tetapi itu cukup lama dan seseorang yang dalam lingkungan berisiko tinggi dapat terinfeksi dalam waktu yang lebih cepat dari itu," jelas Van Kerkhove.

Fakta Seputar Temuan Kerangka dan Koin yang Diduga Berusia Ratusan Tahun di Bogor: Ada Besi Menancap

Istilah New Normal Disebut-sebut akan Membuat Buruh dan Rakyat Kecil Bingung

Petugas Laboratorium ITD UNAIR Terpapar Covid-19, Dokter Jelaskan Kondisi Terkininya

Seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (27/5/2020), Presiden Jokowi juga meminta kepada masyarakat agar terus meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan sebelum memasuki pola hidup normal yang baru di tengah pandemi ini.

"Saya minta protokol beradaptasi dengan tatanan normal baru (new normal) yang sudah disiapkan oleh Kemenkes ini disosialisasikan secara masif kepada masyarakat," kata Jokowi saat memimpin rapat kabinet terbatas lewat video conference.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "New Normal, WHO Tekankan Protokol Kesehatan dan Jarak Sosial Cegah Penularan Corona"
Penulis : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved