Jusuf Kalla Ungkap Perbedaan Kepemimpinan SBY dan Jokowi: Ada yang Seminggu Rapat Lima Kali
Jusuf Kalla memaparkan ada perbedaan yang jelas di antara SBY dan Jokowi dalam hal pengambilan keputusan.
TRIBUNPALU.COM - Sosok Dr. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla atau akrab disapa Jusuf Kalla telah 'kenyang' mendapat pengalaman dalam dunia politik, khususnya setelah dua kali menjabat sebagai wakil presiden.
Diketahui, Jusuf Kalla pernah mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono pada periode 2004-2009 dan menjadi wakil presiden di era Joko Widodo periode 2014-2019.
Dengan pengalaman tersebut, Jusuf Kalla tentu mengenal baik karakter Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo dalam mengambil keputusan.
Pria kelahiran Watampone, 15 Mei 1942 tersebut pun memaparkan ada perbedaan yang jelas di antara SBY dan Jokowi dalam hal pengambilan keputusan.
Menurut Jusuf Kalla, dirinya tak memilih mana di antara SBY dan Jokowi yang bisa mengambil keputusan terbaik.
Namun, Jusuf Kalla menilai, satu di antara mereka bisa mengambil keputusan lebih cepat.
Pernyataan Jusuf Kalla ini pun terungkap ketika ditanya oleh Helmy Yahya saat bercerita tentang perjalanan karir politiknya.
"Yang saya baca bapak berbisnis luar biasa, tapi politik tetap ya pak," kata Helmy Yahya kepada Jusuf Kalla dikutip TribunnewsBogor.com dari kanal YouTube Helmy Yahya Bicara.

Jusuf Kalla bercerita perjalanan politiknya berawal ketika diminta mewakili daerahnya untuk menjadi anggota DPR.
"Politik waktu zaman dulu, saya hanya anggota DPR, jadi politiknya sambil lalu sebenarnya, mewakili daerah," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla bercerita, dirinya baru benar-benar mulai aktif berpolitik ketika ditunjuk menjadi menteri oleh Gus Dur.
"Saya aktif betul di politik waktu jadi Menteri Perindag 1999," kata Jusuf Kalla.
"Zaman Gus Dur ya pak, abis itu disuruh mundur, ada apa tuh pak?" tanya Helmy Yahya.
Menurut Jusuf Kalla, saat itu ia dipecat oleh Gus Dur.
"Biasa-lah zaman dulu, 20 menteri disuruh mundur atau dipecat. Saya termasuk bagian yang keempat. Gus Dur suka begitu, ada saja alasannya, ya kita berhenti aja," kata Jusuf Kalla.
"Nothing to lose ya pak, balik lagi ke bisnis," timpal Helmy Yahya.
• Pandemi Covid-19, Jusuf Kalla Nilai Masyarakat Belum Disiplin Lakukan 3M, Sanksi Masih Belum Tegas
• Jusuf Kalla Mengatakan Indonesia Tak Boleh Harapkan Bantuan Negara Lain pada Masa Pandemi
• Banyak yang Melanggar PSBB, Jusuf Kalla Sebut Pemerintah Perlu Beri Sanksi Agar Masyarakat Patuh
Setelah itu, kata Jusuf Kalla, ia kembali ditunjuk menjadi menteri oleh Megawati.
"Kemudian ibu Mega panggil lagi jadi Menkokesra, naik satu tingkat," kata Jusuf Kalla.
"Jadilah pak JK Menkokesra, terus melanjutkan perjuangan politiknya jadi wakil presiden bersama Pak SBY," ujar Helmy.
Kemudian, Helmy Yahya melanjutkan bertanya kepada Jusuf Kalla, "Pak, kalau memilih dua kali jadi wakil presiden, lebih enak zaman Pak SBY atau Pak Jokowi?"
Jusuf Kalla mengatakan sebenarnya sama saja, hanya berbeda pada hal kepemimpinan.
"Ya sama lah, cuma beda kepemimpinan," kata Jusuf Kalla.
"Gayanya beda?" tanya Helmy Yahya.
• Beredar Wacana Perubahan Definisi Kematian akibat Covid-19, Satgas: Masih Merujuk pada WHO
• PBNU dan PP Muhammadiyah Minta Pilkada 2020 Ditunda, DPR RI Keukeuh Pilkada Digelar Sesuai Jadwal
• 156 Negara Bergabung dalam Skema Distribusi Vaksin Covid-19 Global, AS dan China Enggan Terlibat
Jusuf Kalla bercerita sewaktu zaman pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), semua masalah ekonomi diserahkan kepadanya.
"Kalau zaman Pak SBY semua masalah ekonomi diserahkan ke saya," kata JK.
Sementara saat jadi Wakil Presiden di era Joko Widodo, kata Jusuf Kalla, semua persoalan dirapatkan.
"Kalau zaman Jokowi, semua soal dirapatkan," kata Jusuf Kallah.
Ketika Jusuf Kalla selesai mengucapkan kalimat itu, Helmy Yahya hanya menimpali dengan kata "Oh."
"Semua soal," Jusuf Kalla kembali menekankan.
Sehingga menurut Jusuf Kalla, dalam satu minggu Jokowi bisa menggelar rapat sampai lima kali.
"Jadi rapatnya bisa satu minggu bisa empat, lima kali," kata Jusuf Kalla.
"Senang sekali rapat Pak Jokowi," timpal Helmy Yahya.
• Sebut Banyak Masyarakat yang Merasa Tak akan Tertular Covid-19, Doni Monardo: Covid-19 Itu Nyata
• Meski Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Istana Tegaskan Pilkada 2020 Tak Ditunda
• Jokowi Akan Pidato di Sidang Umum PBB untuk Pertama Kalinya
Jusuf Kalla mengatakan gaya Jokowi memang demikian, dan mengungkapkan bahwa pada era Jokowi, semua keputusan diambil bersama.
"Begitu gayanya, keputusan diambil bersama," kata Jusuf Kalla.
"Tapi artinya apa di zaman pak SBY?" tanya Helmy Yahya.
Jusuf Kalla mengatakan zaman SBY lebih ringkas karena keputusan diambil dengan cepat.
"Lebih ringkas, lebih terarah, lebih cepat kita ambil keputusan," kata Jusuf Kalla.
"Makanya bapak bilang lebih cepat lebih baik, yah," kata Helmy Yahya.
"Ya begitulah," jawab Jusuf Kalla menanggapi pernyataan Helmy Yahya.
Tonton video selengkapnya berikut:
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul JK Blak-blakan Ungkap Beda Cara SBY dengan Jokowi Hadapi Masalah, Ada yang Ringkas dan Suka Rapat
Penulis: Sanjaya Ardhi