Hendak Kirim Bantuan, Menteri Risma Dilarang Datang ke Papua

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan jika dirinya tidak diizinkan untuk datang ke Kabupaten Puncak, Papua.

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
ILUSTRASI - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan jika dirinya tidak diizinkan untuk datang ke Kabupaten Puncak, Papua. 

TRIBUNPALU.COM - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan jika dirinya tidak diizinkan untuk datang ke Kabupaten Puncak, Papua.

Niat kedatangan mantan Wali Kota Surabaya ini hendak mengirimkan bantuan.

Larangan tersebut dikarenakan kondisi di Papua hingga saat ini belum juga kondusif.

Pengakuan itu dilontarkan Risma saat ditemui wartawan Kompas.com di Royal Plaza Surabaya, Sabtu (17/4/2021).

Baca juga: Kekejian KKB Papua Terungkap, Gadis-gadis Desa Dinodai, Pendeta di Beoga: Kampung Kami Jadi Hitam

Baca juga: Kronologi Siswa SMA Ditembak Mati Oleh KKB Papua,Korban Sempat Diminta Seseorang untuk Belikan Rokok

Baca juga: Kondisi Mencekam Distrik Beoga, Stok Makanan Menipis Akibat KKB Papua Sering Tembaki Pesawat

ILUSTRASI - Menteri Sosial Tri Rismaharini berkesempatan untuk berkunjung ke Kabupaten Puncak, Papuan guna menyalurkan bantuan. Namun, justru kedatangannya tidak diizinkan akibat kondisi yang belum kondusif.
ILUSTRASI - Menteri Sosial Tri Rismaharini berkesempatan untuk berkunjung ke Kabupaten Puncak, Papuan guna menyalurkan bantuan. Namun, justru kedatangannya tidak diizinkan akibat kondisi yang belum kondusif. (KOMPAS.com/GHINAN SALMAN)

Berdasarkan penjadwalan, Risma akan berkunjung ke Papua hari ini, Senin (19/4/2021).

"Sebetulnya Senin aku (mau) ke sana (Papua), tapi kemarin dilarang. Jadi kita kirim bantuan dulu supaya bisa digunakan oleh para pengungsi," ucapnya.

Meskipun tidak diperbolehkan berkunjung ke Papua secara langsung, ia tetap mengirimkan bantuan kepada warga yang mengungsi akibat Kekejaman Kriminal Bersenjata (KKB).

Tak hanya bantuan, Menteri Risma juga akan memberikan santunan kepad keluarga korban.

Baca juga: Bahkan Sekedar Sembunyi KKB Papua Tak Akan Bisa, Penyebabnya karena Taktik Satgas Nemangkawi

Baca juga: Fakta-fakta Penembakan 2 Guru oleh KKB Papua: Kronologi Lengkap hingga 3 Sekolah Juga Dibakar

Baca juga: KKB Papua Pimpinan Sabinus Waker Tembak Mati Guru SD, Bakar Tiga Sekolah dan Rumah Guru

Lantaran dilarang pergi ke Papua, Risma menjadwalkan dirinya akan berkunjung ke Makassar, Sulawesi Selatan pada Selasa (20/4/2021) guna menyalurkan santunan bagi keluarga korban KKB.

Selain untuk korban KKB, Risma juga memberikan santunan tersebut kepada korban Bom Gereja Katredal Makassar.

Kecaman untuk Aksi KKB Papua

Satu pekan ini, warga papua dihantui dengan hadirnya KKB di Kabupaten Puncak, Papua.

Aksi teror tersebut menimbulkan korban jiwa dan materi yang tak sedikit.

Bahkan sebagian masyarakatnya memilih meninggalkan kabupaten tersebut dan mengamankan keluarganya di Kota Mimika.

Baca juga: KKB Papua Sudah Tidak Murni, Tokoh Perempuan: Sarana Kepentingan Politik oleh Sejumlah Orang

Baca juga: KKB Papua Tak Bisa Lagi Dekati Perkotaan, Semakin Terjepit Akibat Taktik Cerdik Satgas Nemangkawi

Proses evakuasi jenazah 2 guru korban penembakan KKB di Terminal UPBU Bandara Moses Kilangin Timika. Dua guru tersebut yakni Oktovianus Rayo dan Yonatan Renden.
Proses evakuasi jenazah 2 guru korban penembakan KKB di Terminal UPBU Bandara Moses Kilangin Timika. Dua guru tersebut yakni Oktovianus Rayo dan Yonatan Renden. (ISTIMEWA via Tribunnews)

Menanggapi aksi KKB ini, aktivis West Papua National Authority (WPNA) wilayah Domberai, Markus Yenu mengatakan ketidaksepahamannya dengan aksi-aksi yang dilakukan oleh KKB.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved