Sering Dapat Pertanyaan 'Kapan Nikah?' Ini Efek Positif dan Negatifnya, Menurut Pendapat Psikolog

Ternyata pertanyaan kapan nikah memiliki efek negatif dan positif. Untu mengetahuinya, Anda bisa menyimak artikel di bawah ini.

Editor: Imam Saputro
Kompas.com
Foto Ilustrasi: Efek positif dan negatif dari pertanyaan 'kapan nikah' 

Simak Efek Positif dan Negatif dari Pertanyaan 'Kapan Nikah' Menurut Pendapat Psikolog

TRIBUNPALU.COM - Menikah merupakan keinginan banyak orang saat sedang menjalin sebuah hubungan dengan kekasihnya.

Namun terdapat suatu hal yang cukup mengganggu, saat ditanya 'kapan nikah' oleh orang lain yang sudah menikah.

Pasti sebagian daripada Anda merasa bingung akan menjawab seperti apa.

Atau mungkin sudah memiliki jawaban khusus untuk pertanyaan tersebut.

Siapa sangka, pertanyaan sederhana tersebut bisa menimbulkan berbagai macam dampak psikologis.

Psikolog Unit Layanan Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Laelatus Syifa, M.Pi mengatakan pertanyaan itu bisa jadi hanya basa-basi.

"Bisa jadi itu hanya pertanyaan basa-basi," dikutip Tribun Palu dari laman Kompas.com.

Baca juga: Kabar Duka, Paranormal Mba You Meninggal Dunia

Baca juga: Siapa Sosok W? Akui Punya Anak di Luar Nikah dari Rezky Adhitya, Tak Butuh Nafkah Cuma Mau Diakui

Baca juga: Diisukan Nikah Kontak Usai Akui Terpaksa Nikahi Kalina Ocktaranny, Vicky: Kita Enggak Ada Proses

Meski begitu, ia membenarkan jika pertanyaan 'kapan nikah' bisa menimbulkan berbagai macam efek untuk perkembangan mental seseorang.

"Cenderung tidak terlalu serius, cuma ternyata menimbulkan efek. Efeknya ini berbeda-beda untuk setiap orang," sambungnya.

Efek yang ditimbulkan dari pertanyaan tersebut bisa bermakna positif dan negatif.

FOTO ILUSTRASI: Ngunduh mantu dalam tradisi pernikahan adat jawa
FOTO ILUSTRASI: Ngunduh mantu dalam tradisi pernikahan adat jawa (thebridedept.com)

Efek Positif

Bagi sebagian orang, pertanyaan klise 'kapan nikah' memiliki dampak positif.

Misalnya saja menanggapinya dengan cuek, atau justru mendapatkan jodoh dari pertanyaan tersebut.

Laela menjelaskan efek positif yang timbul adalah ketenangan saat menghadapi pertanyaan tersebut.

Misalnya nanggapi tetap cuek tapi tenang," ujar Laela.

Kemudian ada beberapa orang yang justru mendapatkan jodoh setelah ditanya 'kapan nikah?.

"Misal ditawarin, kamu mau saya carikan jodoh?" sambungnya saat memberikan contoh.

Dari pertanyaan tersebut, Laela menyebut justru bisa jadi membukakan jodoh bagi seseorang.

Baca juga: Bosan Ditanya Kapan Nikah Selama Menjanda 12 Tahun, Rossa Blak-blakan Menjawab: Udah Pernah

Baca juga: Bosan Ditanya Kapan Nikah Selama Menjanda 12 Tahun, Rossa Blak-blakan Menjawab: Udah Pernah

Baca juga: Siswi SMP Bunuh Diri Usai Nikah Siri, Sempat Menolak karena Masih Mau Sekolah

Efek Negatif

Selain efek positif, pertanyaan 'kapan nikah' juga bisa menimbulkan efek negatif.

Menurut Laela, pertanyaan itu bisa menimbulkan stres, frustasi bahkan seseorang bisa menghindar dari kelompok sosial tertentu.

"Bisa stres, frustasi atau menghindar secara sosial," ujarnya.

Efek positif dan negatif itu bisa muncul dikarenakan dua faktor.

Pertama, faktor internal yang berasal dari dalam diri sendiri.

Apakah terdapat sebuah trauma terkait hubungan percintaan, kepercayaan diri dan cara memandang sesuatu.

"Pertama karena ada trauma percintaan di masa lalu," beber Laela.

Jika seseorang merasa tertekan atas pertanyaan 'kapan nikah', maka hal tersebut akan menimbulkan efek negatif.

Atta Halilintar & Aurel Hermansyah rayakan satu bulan pernikahan.
Atta Halilintar & Aurel Hermansyah rayakan satu bulan pernikahan. (Instagram @aurelie.hermansyah)

Dalam kasus ini, kepercayaan diri merupakan suatu hal yang sangat inti.

"Jika seseorang percaya diri, pertanyaan tersebut tidak akan ngaruh sebenarnya," lanjut Laela.

Baca juga: VIDEO: Cerita Nurdiah Husnah Memimpin BPTP Sulawesi Tengah

Baca juga: Dikabarkan Bakal Nikah dengan Rizky Billar seusai Lebaran, Lesty Kejora Malah Bilang Begini

Baca juga: Mengaku Istri Pertama Hotma Sitompul, Rosmawati Minta Anaknya Diakui: Kita Ada Akta Bukan Asal Nikah

Kedua, faktor eksternal yang berasal dari kontrol diri sendiri.

Laela menyebut faktor eksternal bisa berasal dari lingkungan sosial atau tekanan pihak keluarga.

Menurutnya, besaran efek dari pertanyaan tersebut tergantung dengan besarnya harapan dan kenyataan yang akan didapat.

"Misal, kalau anak kuliah ditanya soal beginian akan merasa biasa saja," ujar Laela.

Tidak ada harapan besar jika pertanyaan 'kapan nikah' dilontarkan pada mahasiswa.

Akan berbeda jika hal itu diberikan kepada mereka yang sudah memiliki harapan besar segera menikah.

"Maka akan menjadi pertanyaan sensitif bagi mereka," pungkasnya.

Cara Menjawab Pertanyaan "Kapan Nikah" saat Lebaran

Bagi Anda yang lahir di tahun 90-an, pertanyaan 'kapan nikah' sudah menjadi suatu hal yang wajar.

Pertanyaan tersebut akan menjadi semakin panas saat melihat anggota keluarga atau teman yang seumuran dengan Anda sudah menikah lebih dulu.

Untuk menjawab petanyaan tersebut, Anda harus memerlukan jurus andalan.

Baca juga: Dampak Psikologis Pertanyaan Kapan Nikah Menurut Ustaz dan Psikolog

Baca juga: Tak Perlu Khawatir saat Ditanya Kapan Nikah, UAS: Jangan Tanya Terus, Bantu Dia untuk Menikah

Baca juga: Pertanyaan Klise Kapan Nikah saat Lebaran Idul Fitri, Ketahui Bahaya hingga Cara Menjawabnya

Dikutip dari laman Tribunnews.com, Anda harus mengetahui karakter lawan bicara.

Sehingga Anda akan jadi lebih tahu untuk mengeluarkan jawaban serius atau hanya sekedar candaan saja.

Anda juga perlu menyampaikan, jika pernikahan merupakan level kehidupan yang harus memiliki persiapan yang matang.

Ingat, setiap manusia memiliki prinsip hidup masing-masing.

Anda bisa menjelaskan prinsip hidup Anda terkait pernikahan.

(TribunPalu.com/Hakim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved