Nama Cawapres Prabowo Sudah Dikantongi, Gerindra Pantang Menyerah Meski Tiga Kali Kalah
Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, partainya sudah memiliki nama yang akan mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon capres untuk menghadapi Pilpres 2024.
"Pengurus serta anggota Partai Gerindra berkewajiban mematuhi anggaran dasar/anggaran rumah tangga serta sumpah kader Partai Gerindra, sehingga semua tahapan mengenai pencapresan dan pencawapresan dari Partai Gerindra harus mengikuti mekanisme yang ada," ungkap Dasco.
"Saat ini Prabowo Subianto baru diminta akan kesediaannya untuk dikukuhkan menjadi capres dari Gerindra melalui rapimnas yang akan diselenggarakan pada akhir bulan Juli 2022," tambah dia.
Jejak Kekalahan Prabowo Subianto di Kontestasi Pilpres
1. Pilpres tahun 2009
Dikutip dari Kompas.com, Prabowo Subianto pada Pilpres tahun 2009 lalu pertama kali maju di kontestasi pilpres menjadi cawapres.
Saat itu, Partai Gerindra yang baru diusungnya berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Prabowo lalu maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) bersama Megawati Soekarnoputri yang menjadi calon presiden (capres).
Namun, pada tahun itu Megawati-Prabowo harus menerima kekalahan dari pasangan lawan, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono yang meraih suara 73.874.562 atau 60,80 persen.
Megawati-Prabowo hanya meraih 32.548.105 atau 26,79 persen.
Sementara paslon lainnya, yakni Jusuf Kalla-Wiranto, hanya meraih 15.081.814 atau 12,41 persen.
2. Pilpres tahun 2014
Prabowo kembali maju di Pilpres 2009.
Saat itu, Partai Gerindra sudah tumbuh lebih besar dibandingkan pada tahun 2009.
Kursi Partai Gerindra meningkat pesat menjadi 73 kursi dari sebelumnya yang hanya memiliki 26 kursi.
Prabowo lalu maju menjadi capres dan menggandeng Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) saat itu, yakni Hatta Rajasa.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/prabowo-subianto-1.jpg)