Tips Kesehatan
Waspada! Kebiasaan Konsumsi Makanan Manis Bisa Tingkatkan Risiko Asma pada Bayi
Makanan dan minuman manis tidak hanya memiliki rasa yang enak, tapi juga menyegarkan. Ini yang menjadi alasan banyak orang menyukai jenis jajanan ters
Penulis: Citizen Reporter | Editor: Haqir Muhakir
Namun sosialisasi ketentuan tersebut terlihat minim.
Maka tak heran, hingga saat ini masih ditemukan konsumsi kental manis pada balita.
Pengamat Kebijakan Publik, Sofie Wasiat, kurangnya edukasi dan sosialisasi mengakibatkan masih banyak masyarakat Indonesia yang salah persepsi terhadap kental manis.
“Selama puluhan tahun kental manis dipahami memiliki kadar gizi yang tinggi bagi pertumbuhan anak sehingga disetarakan dengan susu sapi pada umumnya.” ujar Sofie.
Pada kenyataannya, konsumsi kental manis saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada anak, atau bahkan untuk dapat menggantikan ASI.
Ia juga berpendapat jika itu merupakan permasalahan serius yang memang perlu untuk ditangani oleh pemerintah dan didukung oleh seluruh elemen masyarakat.
Edukasi kental manis harus juga diintegrasikan dengan edukasi program prioritas stunting, agar mendapatkan dukungan dari banyak pihak dan dapat dilakukan secara masif di setiap daerah oleh berbagai institusi dan lembaga.
“Harapannya adalah masyarakat dapat meningkatkan literasi agar rentan terhadap strategi pemasaran yang menyesatkan persepsi dalam pemenuhan kebutuhan gizi.” jelasnya. (*)
Manfaat Daun Kelor untuk Penderita Hepatitis, Bantu Pulihkan Fungsi Hati |
![]() |
---|
Manfaat Daun Kelor untuk Penderita Hipertensi Bantu Turunkan Kadar Darah |
![]() |
---|
Manfaat Daun Kelor untuk Ambeien, Redakan Bengkak dan Nyeri Secara Alami |
![]() |
---|
Manfaat Daun Kelor untuk Herpes, Bantu Ringankan Gejala dan Luka |
![]() |
---|
Manfaat Daun Kelor Daun Kelor Bantu Pemulihan Penderita Stroke |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.