OPINI
Sulteng 10 Besar Tertinggi Angka Anak Tidak Sekolah Nasional, Tanggung Jawab Siapa?
Hal ini sangatlah memprihantinkan sebab Sulawesi Tengah sebagai salah satu provinsi yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah
Penulis: Citizen Reporter | Editor: mahyuddin
Muhammad Tawab
Ketua Dewan Mahasiswa UIN Datokarama Palu (PRESMA UIN Datokarama Palu)
Menurut data BPS tahun 2022, Sulawesi Tengah masuk dalam 10 besar provinsi dengan Angka Anak Tidak Sekolah tertinggi di Indonesia.
Tinciannya berdasarkan 3 kelompok usia: Kelompok usia 7-12 tahun: Angka anak tidak sekolah di Sulawesi Tengah pada kelompok usia ini sebesar 2,59 persen, yang menempatkannya pada peringkat ke-9 tertinggi di Indonesia.
Kelompok usia 13-15 tahun: Pada kelompok usia ini, angka anak tidak sekolah di Sulawesi Tengah sebesar 4,73 persen, yang menempatkannya pada peringkat ke-7 tertinggi di Indonesia.
Kelompok usia 16-18 tahun: Pada kelompok usia ini, angka anak tidak sekolah di Sulawesi Tengah sebesar 9,55 persen, yang menempatkannya pada peringkat ke-6 tertinggi di Indonesia.
Hal ini sangatlah memprihantinkan sebab Sulawesi Tengah sebagai salah satu provinsi yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah seharusnya dapat memanfaatkan sumber daya tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Pemerintah sebagai penyedia pendanaan dan penjamin kualitas pendidikan seharusnya memprioritaskan dana untuk meningkatkan akses pendidikan dan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Alokasi anggaran pendidikan di Indonesia masih jauh di bawah standar internasional, dan ini tentu mempengaruhi kualitas pendidikan dan akses pendidikan di daerah-daerah terpencil seperti Sulawesi Tengah.
Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan Sulawesi Tengah masuk dalam 10 besar angka anak tidak sekolah di Sulawesi Tengah, di antaranya: Infrastruktur pendidikan yang kurang memadai: Kurangnya infrastruktur pendidikan yang memadai, seperti bangunan sekolah dan transportasi yang terbatas, dapat menjadi penghalang bagi anak-anak di Sulawesi Tengah untuk mengakses pendidikan.
Kondisi geografis: Sulawesi Tengah merupakan daerah yang memiliki kondisi geografis yang cukup sulit, dengan sebagian besar wilayahnya berupa daerah pegunungan dan hutan.
Hal ini dapat memperumit akses pendidikan bagi anak-anak yang tinggal di daerah-daerah terpencil. Kemiskinan: Tingginya tingkat kemiskinan di Sulawesi Tengah dapat menjadi penghalang bagi anak-anak untuk mengakses pendidikan.
Keluarga yang miskin mungkin tidak memiliki dana yang cukup untuk membiayai biaya sekolah atau membeli buku pelajaran.
Budaya dan tradisi: Beberapa keluarga di Sulawesi Tengah mungkin memiliki keyakinan bahwa pendidikan bukanlah prioritas utama bagi anak-anak mereka, atau bahwa perempuan seharusnya tidak bersekolah.
Hal ini dapat menjadi penghambat bagi anak-anak dalam memperoleh akses ke pendidikan.
OPINI: Mengukir Hilirisasi di Jalan Berliku, Sebuah Buku Hadiah Ulang Tahun untuk Bahlil |
![]() |
---|
Simbol Global, Semangat Lokal: Refleksi Nasionalisme Lewat One Piece |
![]() |
---|
Dunia Penyiaran dan Gerak Cepat Zaman, Refleksi untuk KPID Sulteng |
![]() |
---|
Menyuarakan Sulawesi Tengah di Era Tanpa Batas |
![]() |
---|
OPINI: Nilai-Nilai Ulil Albab sebagai Paradigma Baru Administrasi Publik Islami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.