Pilpres 2024
Sinyal Budiman Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Pengamat: Karena Jalan Tengah
Potensi dukungan Budiman Sudjatmiko terhadap Prabowo Subianto dinilai sebagai hal yang wajar.
TRIBUNPALU.COM - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, menyatakan bahwa adanya kemungkinan dukungan politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko, terhadap bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 adalah hal yang wajar.
Ujang Komarudin menganggap dukungan ini sebagai sinyal positif karena Prabowo dianggap sebagai sosok yang netral dan tidak memihak di antara bacapres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
“Di antara pertempuran Ganjar dan Anies, saya melihatnya ya wajar saja, jika ada kader partai termasuk Budiman yang mendukung Prabowo karena posisi di tengah, itulah yang membuat arus atau arah angin Pilpres kelihatannya ke Prabowo,” tuturnya, Rabu (19/7/2023).
Baca juga: Soal Pertemuan Budiman dan Prabowo, PDIP: Hasilnya Harus Disampaikan ke Puan dan Hasto
Prabowo dinilai tidak mau terbawa arus karena menggunakan strategi 'garis tengah'.
Hal tersebut, dikatakan Ujang membuatnya meraih banyak dukungan dari berbagai lapisan masyarakat.
Dalam hasil survei teranyar Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 1-8 Juli 2023 dengan 1.242 responden, Prabowo berhasil meraih dukungan dari kalangan akar rumput, pengusaha dan juga kalangan muda.
“Ketika dilihat dari tiga kandidat, Prabowo, Ganjar dan Anies, Prabowo yang dianggap jalan tengah. Kenapa? Karena kubu Ganjar dan Anies bertempur, saling serang, saling kritik, sedangkan Prabowo ada di tengah posisinya,” ujar Ujang.
Banyak elite-elite politik juga yang kini kian mengukuhkan dukungannya kepada Prabowo, karena ia bermain di ‘garis tengah’ tersebut.
“Prabowo menunjukkan sikap yang tidak mau menyerang, sikap santunnya, yang tidak lagi meledak-ledak, itu membuat masyarakat menjadi simpati kepada Prabowo dan membuat elite-elite banyak yang dukung Prabowo. Karena Prabowo posisinya di tengah itu posisi yang bagus,” kata Ujang.
Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko bertemu dengan Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan pada Selasa malam.
Budiman mengatakan, kedatangannya ke kediaman Prabowo itu hanya untuk berdiskusi.
Respons PDIP soal Pertemuan Budiman dan Prabowo
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, merespons pertemuan antara Budiman Sudjatmiko dengan Prabowo.
Puan mengatakan, ia tidak melarang Budiman Sudjatmiko bertemu dengan Prabowo terlebih untuk silaturahmi dan mendiskusikan masa depan bangsa.
Silaturahmi, dikatakan Puan, merupakan hal yang positif dan tidak ada yang salah dengan hal itu.
"Semuanya boleh saja bersilaturahmi dan dalam kemudian mendiskusikan masa depan bangsa dan negara," kata Puan pada sela-sela pelatihan juru kampanye (Jurkam) pemenangan Ganjar di I News Tower, Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Menurut Puan, pertemuan menjadi sangat penting guna menghindari salah paham, terlebih lagi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Pertemuan itu sah-sah saja, apalagi di politik semuanya itu harus bertemu untuk membicarakan satu sama lain, juga untuk supaya tidak ada salah paham," ucapnya.
Kendati demikian, Puan mengaku belum mengetahui apakah langkah Budiman menemui Prabowo tersebut atas perintah DPP PDIP atau bukan.
"Saya enggak tahu apakah itu ada perintah (DPP PDIP)," ujar Puan.
"Jadi ya nanti sesudah pertemuan kita dengar apa yang sebenarnya dibicarakan," imbuhnya.
Budiman Siap Dipanggil PDIP
Budiman mengaku siap jika dipanggil oleh PDIP karena pertemuannya dengan Prabowo tersebut.
"Oh enggak ada masalah. Oh saya suka biasa kok dipanggil panggil," kata Budiman Sudjatmiko di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan, Selasa.
Pemanggilan tersebut, menurut Budiman, bukanlah suatu risiko.
Ia justru mengartikan adanya jalinan komunikasi antara dirinya dan partai.
"Dipanggil kan bukan sebuah risiko, biasa aja, malah justru bagus toh ada komunikasi."
"Jangan-jangan selama ini gak bisa dipanggil, justru bisa ketemu," jelasnya.
Dikatakan Budiman, kedatangannya menemui Prabowo bukanlah untuk mewakili PDIP maupun Megawati Soekarnoputri, melainkan hanya secara pribadi.
"Ini individu pribadi saya. Kalau yang mewakili partai Ibu Mega, yang mewakili partai itu Sekjen, bukan saya. Mbak Puan," pungkasnya.
Budiman Menilai Prabowo Layak Jadi Figur Pemimpin Masa Depan
Saat bertemu dengan Prabowo, Budiman menilai Menteri Pertahanan itu merupakan salah satu figur yang layak menjadi pemimpin masa depan.
"Saya berharap Pak Prabowo sehat, teruskan tugas, tunaikan tugas, dan saya ingin orang Indonesia layak untuk mendapatkan orang terbaik, salah satunya Pak Prabowo," kata Budiman.
Budiman juga merasa, ia banyak memiliki kesamaan pandangan kepemimpinan dengan Prabowo, seperti ingin membawa Indonesia bangkit di tengah banyaknya turbulensi.
"Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya dalam pengertian suatu bangsa yang ingin bangkit di tengah turbulensi," ungkapnya.
Budiman pun mengatakan, diperlukan sosok yang kepemimpinan yang berasal dari intelejen dan aktivis untuk menghadapi krisis global agar dapat menghadapi berbagai persoalan bangsa.
"Karena kalau ada orang politik latar belakangnya intelijen atau tentara, atau latar belakangan aktivis, kedua orang itu biasanya mampu berbicara hal-hal strategis secara komperhensif," jelasnya.(*)
(TribunPalu.com/Tribunnews.com)
Kekayaan Prabowo Subianto dan Tunjangan Diterimanya Sebagai Presiden |
![]() |
---|
Wapres Terpilih Gibran Dipiting Pria Berkopiah Putih di Jakarta Utara, Paspampres Bertindak |
![]() |
---|
SIAPA 3 Hakim Berani Dissenting Opinion? Ternyata Ada yang Diusul Presiden Jadi Hakim MK |
![]() |
---|
Hakim Mahkamah Konstitusi Nilai Gugatan Soal Intervensi Jokowi di Pencalonan Gibran Tak Beralasan |
![]() |
---|
Polisi Pajang Muka 7 Petugas KKPS Gelembungkan Suara Anies, Prabowo dan Ganjar Dibuat Nol |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.