Pilpres 2024

Dua Potensi Sanksi Menanti Budiman Usai Nyatakan Dukungan ke Prabowo, Terberat Dipecat PDIP

Hasto dengan tegas mengonfirmasi bahwa pihaknya akan menjatuhkan sanksi disiplin yang tegas kepada Budiman.

Handover
Budiman Sudjatmiko 

Namun demikian, Budiman mengaku dengan bersedih hati siap menerima konsekuensi apapun nantinya.

"Jika misalnya yang saya katakan yang saya lakukan (mendukung Prabowo) salah keliru, ya dengan berat hati seandainya saya secara administratif dicabut keanggotaan saya, tentu saya sangat sedih," kata Budiman. 

Terkait sanksi, Budiman menyebut belum ada surat pemecatan atau surat peringatan dari PDI-P hingga saat ini. 

Alasan Dukung Prabowo

Budiman menegaskan, dukungan yang diberikan itu bukan karena elektoral Prabowo yang saat ini terus meningkat. 

Aktivis 1998 itu mengaku memiliki alasan tersendiri mengapa memilih mendukung Prabowo. 

"Saya sedikit harus membantah, saya dikatakan pindah seolah hanya karena melihat elektoral. Itu tidak," ujar Budiman, Sabtu (19/8/2023). 

"Kalau soal kita kalah elektoral kita bisa menebusnya lima tahun ke depan," lanjutnya.

Menurut Budiman, Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang strategik, di mana hal itu ia lihat pada sosok Prabowo. 

"Bahkan sebelum Pak Ganjar dideklarasikan, saya pernah beberapa kali diundang di forum partai, saya sering mengutip pidato Ibu Megawati soal pentingnya dan perlunya pemimpin yang strategik," ujarnya. 

Budiman menuturkan, ke depan Indonesia butuh pemimpin yang bisa melihat keadaan global seperti kondisi ekonomi, teknologi, perang, dan masalah-masalah lainnya.

"Kita butuh kepemimpinan yang strategik bukan populis," ujarnya.

Meski demikian, Budiman tetap memandang positif Ganjar Pranowo sebagai bacapres partainya.

Ia juga menilai, bahwa Ganjar memiliki gaya kepemimpinan yang strategik walaupun menurutnya tak begitu ditonjolkan. 

"Pak Ganjar tentu memiliki pemikiran strategik tapi memang kekuatan dan daya magnetik beliau itu pada komunikasi populisnya, sedangkan pemikiran di strategiknya tak nampak jadi daya magnetik. Sementara hari ini yang dibutuhkan adalah pemimpin yang strategik," jelasnya. 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved