Aliansi Gerakan Reforma Agraria Soroti Terjadinya Ledakan Tungku Smelter di PT ITSS Morowali

TRIBUNPALU.COM, MOROWALI - Aliansi Gerakan Reforma Agraria alias AGRA menyoroti terjadinya ledakan tungku smelter PT. Indonesia Tsingshan Stainless Steel atau ITSS di kawasan PT. IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park), Minggu (24/12/2023).

Ketua Umum Aliansi Gerakan Reforma Agraria Mohammad Ali meminta pertanggung jawaban serius dari PT. ITSS kepada korban dan keluarga koban ledakan tungku tersebut.

"Kami menuntut PT. ITSS dan PT. IMIP untuk menghentikan cara-cara kotor dengan mengintimidasi dan melarang buruh melakukan penyebaran informasi serta menetapkan sanksi atas penyebaran berita dan sanksi kecelakaan kerja, Perusahan perusahan di IMIP harus tunduk pada hukum perburuhan di Indonesia dan internasional, mereka harus memberikan jaminan keselamatan kerja bagi buruhnya," ujar Ketua AGRA Mohammad Ali.

Kata Ali, pihaknya pun mendesak agar pemerintah memberikan perhatian serius atas masalah tersebut dengan melakukan investigasi menyeluruh.

"Kami minta pemerintah memberikan sanksi terhadap PT. ITSS dan PT. IMIP selaku pelaksana kawasan serta agar Komnas HAM segera melakukan investigasi independen atas pelanggaran HAM yang terjadi dalam peristiwa ini agar dapat merekomendasikan kepada pemerintah dan para Investor memberikan jaminan dan perlindungan keselamatan kerja serta penghidupan yang layak bagi buruh," jelas Mohammad Ali.

Baca juga: 13 Pekerja Tewas di Morowali, Gubernur Minta Perusahaan Evaluasi Sistem Perlindungan Ketenagakerjaan

Diketahui terjadi ledakan tungku smelter PT. ITSS di kawasan PT. IMIP pada Minggu (24/12/2023) yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia dan 22 orang lainnya luka-luka dan sementara dalam perawatan medis.

Kata Ketua Umum AGRA Mohammad Ali, Kecelakan kerja serupa bukanlah kali pertama terjadi di kawasan PT. IMIP sebuah kawasan projek Hilirisasi Nikel – PSN kebanggaan Jokowi yang dielu-elukan dengan sangat manis oleh penerusnya yaitu Putranya Gibran Rakabuming Raka.

Ali menyebutkan sepanjang tahun 2023 setidaknya telah terjadi 5 kali kecelakaan kerja.

"Tanggal 8 April 2023 misalnya, 1 orang buruh meninggal dunia tertimpa pipa yang sedang diangkat oleh mesin Crane, di bulan yang sama pada tanggal 27 april 2023, 2 orang buruh kembali meninggal dunia karena tertimbun longsor pembuangan limbah nikel, bulan berikutnya pada tanggal 13 mei 2023, 1 orang buruh kembali meninggal dunia tertimpa plat besi, selanjutnya pada tanggal 3 juni 2023, terjadi kebakaran PLTU meski tidak ada korban dalam pristiwa ini dan pada tanggal 16 agustus 2023, satu orang buruh kembali meninggal dunia karena terjatuh dari ketinggian 30 meter saat melakukan pemasangan atap seng," jelas Ali.

Selanjutnya kejadian serupa juga kerap terjadi dari tahun-tahun sebelumnya. Misalnya, peristiwa longsor di tempat kerja PT. IRNC pada tanggal 3 mei 2018 yang mengakibatkan 1 orang TKA meninggal dunia dan 1 orang TKA lainya mengalami patah kaki.

Baca juga: Ledakan Smelter Nikel Sebabkan 13 Pekerja Tewas, Serikat Buruh Desak Perusahaan Dijatuhi Sanksi

Peristiwa meledaknya tungku smelter PT.ITSS pada tanggal 8 april 2018 mengakibatkan 1 orang TKA meninggal dunia.

Kemudian kecelakaan kerja juga terjadi pada buruh perempuan di PT. GNI yang memicu pemogokan dan berujung kerusuhan dan mengkriminalisasikan 18 orang buruh di PT.GNI.

"Projek Hilirisasi Nikel pada faktanya telah mengeruk sumber daya alam, menyingkirkan banyak masyarakat dari tempat tinggal dan tempat kerjanya, merubah dan merusak lanskap lingkungan hidup, menghancurkan hutan-hutan alam dan kini setelah beroperasi melakukan hubungan kerja yang eksploitatif dengan buruknya system keselamatan kerja yang diterapkan," tutur Ali. (*)