Road to Selat Makassar Summit 2024, Gubernur Sulteng Gaungkan Keuntungan Daerah Penyangga IKN

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU - Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menghadiri rapat koordinasi Road To Selat Makkassar Summit yang dihadiri oleh perwakilan 5 Provinsi. 

Road To Selat Makkassar Summit berlangsung di Hotel Santika Palu, Jl Moh Hatta, Kelurahan Lolu, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (4/3/2024). 

Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menyampaikan bahwa Sulawesi Tengah memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi penangga IKN. 

"Sulawesi Tengah memiliki sangat banyak potensi untuk menjadi penyangga IKN di Kalimantan Timur, sementara itu, Selat Makassar merupakan poros lalu lintas distribusi logistik dan perdagangan di Kawasan Indonesia Timur," ucap Rusdy Mastura.

Baca juga: Gubernur Sulteng soal Road To Selat Makassar Summit 2024: Diusulnya Dulu, Digarapnya Sekarang

Menurut Pria yang akrab disapa Bung Cudy itu potensi tersebut sangat strategis untuk mendukung IKN dan pertumbuhan ekonomi kemaritiman. 

"Kita harus mendorong pembangunan ini kebagian Timur supaya terjadi keseimbangan antar daerah, karna jelas nanti daerah itu akan tumbuh," Tuturnya. 
 
Selanjutnya Rusdy Mastura menyampaikan bahwa Provinsi Sulawesi Tengah disiapkan untuk menjadi salah satu provinsi penyangga IKN, karnaya kordinasi dan sinergitas antar daerah sangat dibutuhkan khususnya di wilayah Sulawesi dan Kalimantan. 

Adapun gelaran Road To Selat Makassar Summit ini sebagai langkah membangun kolaborasi bersama dengan pemerintah daerah dikawasan Selat Makassar guna mendukung pengelolaan sumber daya alam tiap daerah tersebut. 
 
Gubernur Sulawesi Tengah juga menegaskan bahwa rakor Road To Selat Makassar Summit itu juga digelar guna mendukung investasi Pertumbuhan ekonomi kelautan dan mendukung pembangunan IKN. 

Rusdy Mastura pada kesempatan tersebut berharap melalui gelaran Selat Makassar Summit pemerintah daerah di kawasan selat Makassar dapat memiliki kesepahaman terkait potensi pertumbuhan pembangunan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kelautan.