Dampak Pemilu AS 2024 terhadap Tren Dunia Kripto, Mengapa Ini Penting untuk Arah Pasar?

Di antaranya adalah sentimen terkait pemilu AS, keputusan presiden AS, serta keputusan suku bunga yang diambil oleh The Fed.

Editor: Regina Goldie
Handover
Pada minggu pertama November 2024, terjadi kemajuan signifikan dalam dunia kripto, menandai fase krusial bagi para pelaku pasar. 


TRIBUNPALU.COM - Pada minggu pertama November 2024, terjadi kemajuan signifikan dalam dunia kripto, menandai fase krusial bagi para pelaku pasar.

Di antaranya adalah sentimen terkait pemilu AS, keputusan presiden AS, serta keputusan suku bunga yang diambil oleh The Fed.

Dilansir melalui Coinmarketcap, pada Senin (4/11/2024), para penggiat kripto menganggap minggu ini sebagai salah satu yang paling signifikan tahun ini.

Jika Trump menang, janjinya terkait mata uang kripto bisa mendorong Bitcoin untuk mencapai level enam digit dalam beberapa bulan.

Baca juga: Tito Karnavian: Waspada Terhadap Praktik Politik yang Mengganggu Ketersediaan Beras

Namun, jika Harris menang, hal tersebut dapat mengurangi semangat dalam jangka pendek.

Dua kandidat utama, Kamala Harris dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik, memiliki pandangan yang berbeda mengenai masa depan kripto dan teknologi blockchain.

Sebagai Wakil Presiden AS saat ini, Kamala Harris diharapkan akan meneruskan kebijakan yang mirip dengan yang diterapkan oleh Presiden Joe Biden jika terpilih. Harris mendapatkan dukungan yang kuat dari pemilih muda, kelompok etnis minoritas, serta individu dengan tingkat pendidikan tinggi.
 
Namun, sikapnya terhadap kripto cenderung sejalan dengan posisi Biden, yang mengutamakan regulasi yang lebih ketat untuk menjamin keamanan dan stabilitas sistem keuangan.

Baca juga: Truk Kontainer Tabrak Warung Makan di Luwuk Banggai

Sementara itu, mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mencalonkan diri sebagai kandidat dari Partai Republik. Trump dikenal dengan pandangan yang sering berubah, tetapi dalam konferensi Bitcoin yang baru-baru ini diadakan di Nashville, ia menyampaikan dukungan yang kuat terhadap mata uang kripto.

Trump berjanji untuk menjadikan AS sebagai pusat kripto dunia dan menciptakan cadangan strategis Bitcoin, yang menunjukkan pergeseran besar dari sikap skeptis yang ia miliki di masa lalu.

Meskipun Harris belum memberikan pernyataan tegas mengenai kripto, kemungkinan besar posisinya akan sejalan dengan kebijakan yang diambil oleh Biden.

Ini mengindikasikan pendekatan yang lebih berhati-hati dan regulatif terhadap industri kripto, dengan penekanan pada perlindungan konsumen dan stabilitas keuangan. Harris mungkin akan mendorong pengembangan teknologi digital seperti CBDC, tetapi dalam kerangka regulasi yang ketat.

Baca juga: KPU Banggai Mulai Lipat Surat Suara Pilkada 2024, Dikawal Ketat Aparat

Sebaliknya, Trump menunjukkan sikap yang lebih mendukung kripto. Dalam konferensi Bitcoin di Nashville, ia berjanji untuk mengurangi regulasi yang menghambat inovasi dan memperkuat posisi AS sebagai pemimpin dalam adopsi kripto. Pendekatannya yang lebih longgar ini dapat menciptakan peluang untuk pertumbuhan industri kripto di AS, namun juga berpotensi meningkatkan risiko volatilitas pasar.

Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam konteks pemilu AS 2024 adalah bahwa pemilu tersebut berlangsung pada periode yang bersamaan dengan siklus halving Bitcoin.

Siklus tersebut menunjukkan pola yang konsisten di mana puncak bull run biasanya terjadi sekitar satu setengah tahun setelah halving, seperti yang terlihat pada akhir tahun 2017 dan 2021. 

Jika pola ini terulang, maka puncak bull run diperkirakan akan terjadi pada akhir tahun 2025.

Baca juga: Kemudahan Baru, WNA Pemegang ITAP dan ITAS Bisa Lintasi Autogate di Bandara Jakarta dan Bali

Jika puncak bull run ini didukung oleh kebijakan yang lebih pro-kripto dari presiden AS yang terpilih, maka momentum kenaikan pasar kripto dapat semakin kuat. 

Kebijakan yang mendukung adopsi dan inovasi kripto akan mempercepat pertumbuhan dan mungkin mengarah pada bull run yang lebih tajam dan berkelanjutan.

Sebaliknya, jika Kamala Harris terpilih dan meneruskan pendekatan yang lebih regulatif dan hati-hati, bull run mungkin tetap terjadi karena siklus alami pasar, tetapi dampaknya bisa lebih terbatas.

Setidaknya, masyarakat mungkin beranggapan bahwa kenaikan pasar hanya merupakan hasil dari siklus pasar itu sendiri. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved