DPRD Sulteng
Waket III DPRD Sulteng Hadiri Seminar Regional BKPRS di Makassar
Ambo Dalle menjelaskan bahwa sinkronisasi kebijakan menjadi kunci keberhasilan pengelolaan tata ruang dan mitigasi bencana.
Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
1.
Seminar ini menghadirkan sejumlah pembicara berkompeten, di antaranya Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana, Zainal Arifin, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Cut Myra Sukmawati, serta Guru Besar Departemen Teknik Geologi Universitas Hasanuddin, Prof Adi Maulana.
Prof. Adi Maulana dalam pemaparannya menyoroti kondisi geologi Sulawesi yang sangat aktif secara seismik, karena berada di pertemuan tiga lempeng besar.
Hal ini membuat wilayah Sulawesi rentan terhadap berbagai bencana geologi seperti gempa bumi, tsunami, dan tanah longsor.
Baca juga: Bentuk Kader Pelopor Kerukunan Dunia Maya, Prof Zainal: Garda depan FKUB Sulteng
Ia juga mengingatkan bahwa wilayah seperti Sulawesi, termasuk Palu, sangat rawan mengalami bencana three in one, yaitu gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi, seperti yang terjadi pada 2018.
“Untuk daerah rawan gempa, justru lebih baik jika gempa sering terjadi, seperti di Jepang. Hal ini membuat energi yang dilepaskan lebih kecil. Namun, jika gempa jarang terjadi, energinya menumpuk dan dapat menyebabkan gempa besar,” jelas Prof Adi.
Warning Sekolah Tak Jual Belikan Bangku Kelas, Wakil Ketua DPRD Sulteng: Laporkan ke Polisi |
![]() |
---|
Syarifudin Hafid Pimpin Rapat Banmus, Bahas Agenda Fungsi Pengawasan dan Reses |
![]() |
---|
Legislator PDIP Sulteng Alfiani Sallata Desak Pemerintah Evaluasi Aktivitas PT IRNC di Morowali |
![]() |
---|
Wakil Ketua II DPRD Sulteng Dukung Penuh 3 Program Utama Pemprov dalam Pengentasan Kemiskinan |
![]() |
---|
Tinjau Kawasan PT SEI, Komisi III DPRD Sulteng Desak Penghentian Penimbunan Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.