Apakah Program KIP Kuliah Tetap Aman dari Efisiensi Anggaran?

Penerapan efisiensi anggaran di Kemendikti Saintek ini mengakibatkan adanya beberapa perubahan rancangan anggaran untuk tahun 2025.

|
Editor: Regina Goldie
Dok. Kemendikbud
KARTU KIP KULIAH - Ilustrasi kartu KIP Kuliah. Mendiktisaintek jelaskan terkait bantuan KIP Kuliah kena efisiensi atau tidak, Kamis (13/2/2025). 

TRIBUNPALU.COM - Efisiensi anggaran diterapkan di berbagai instansi dan kementerian, termasuk Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek).

Penerapan efisiensi anggaran di Kemendikti Saintek ini mengakibatkan adanya beberapa perubahan rancangan anggaran untuk tahun 2025 di lingkungan kementerian tersebut.

Lantas bantuan KIP Kuliah apakah kena efisiensi anggaran Kemendikti Saintek?

Hal ini sudah disampaikan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Rabu (12/2/2025) kemarin.

Mendikti menyampaikan, KIP kuliah pagu awalnya Rp 14,698 triliun (Rp 14.698.109.754).

Kemudian, saat efisiensi oleh Ditjen Anggaran angkanya menjadi sebesar Rp 1,310 triliun (Rp 1.310.849.475) atau sembilan persen.

Baca juga: Curhatan Pilu Petugas Pintu Air Setelah Dirumahkan Akibat Kebijakan Efisiensi

"Kami usulkan kembali supaya tetap pada pagu semula, yaitu Rp 14,698 triliun. Karena ini termasuk kategori yang tidak kena efisiensi,” terang Mendikti Saintek, dikutip dari Kompas.com.

Ia mengatakan, tak hanya KIP Kuliah yang tidak kena efisiensi anggaran.

Beberapa program yang tidak kena efisiensi anggaran di antaranya adalah beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), serta berbagai beasiswa bagi dosen dan mahasiswa dalam maupun luar negeri.

Program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) yang pagu awalnya Rp194,7 miliar, terkena efisiensi oleh DJA sebesar Rp 19,470 miliar atau 10 persen.

"Kami kembalikan lagi ke pagu semula karena ini tidak terkena efisiensi. Demikian juga dengan beasiswa ADIK," kata Mendikti Saintek.

Beasiswa ADIK (afirmasi pendidikan tinggi) pagu awalnya Rp 213,73 miliar, efisiensi DJA Rp 21,3 miliar atau 10 persen.

Lalu program beasiswa KNB (kerja sama negara berkembang), pagu awalnya Rp 85,348 miliar, dipotong oleh DJA 25 persen atau Rp 21 miliar.

Baca juga: Bakti Sosial Warnai Pembaretan Bintara Remaja Ditsamapta Polda Sulteng

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved