Viral Medsos

Buaya Sepanjang 2,5 Meter Masuk Kandang Jebak BKSDA Sulteng, Ditemukan dalam Kondisi Mati

Buaya tersebut sebelumnya dilaporkan oleh nelayan setempat pada Senin (28/4/2025) setelah terlihat masuk ke saluran drainase.

|
Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
ZULFADLI/TRIBUNPALU.COM
BUAYA PALU - Seekor buaya berukuran 2,55 meter ditemukan tak bernyawa dalam kandang jebak milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah di Area Tambatan Perahu, Kampung Nelayan, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikolure, Kota Palu, Selasa (29/4/2025). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU - Seekor Buaya berukuran 2,55 meter ditemukan tak bernyawa dalam kandang jebak milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah di Area Tambatan Perahu, Kampung Nelayan, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikolure, Kota Palu, Selasa (29/4/2025).

Buaya tersebut sebelumnya dilaporkan oleh nelayan setempat pada Senin (28/4/2025) setelah terlihat masuk ke saluran drainase di sekitar kawasan tersebut. 

Menindaklanjuti laporan warga, tim Wildlife Rescue Unit BKSDA langsung bergerak ke lokasi dan memasang kandang jebak pada sore hari.

Baca juga: OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan Secara Bertanggung Jawab

“Kami memasang kandang hingga menjelang maghrib, dan Buaya itu akhirnya masuk ke dalam jebakan,” ujar Koordinator Wildlife Rescue Unit BKSDA Sulteng, Lukman Bualo, saat ditemui usai proses evakuasi.

Namun, Lukman mengatakan bahwa proses evakuasi tidak bisa langsung dilakukan pada malam hari lantaran Buaya sempat mengamuk di dalam kandang jebak. 

Karena kondisi yang tidak memungkinkan, tim memutuskan menunda evakuasi dan menyerahkan pengawasan sementara kepada warga sekitar.

Keesokan harinya, Buaya tersebut ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Baca juga: Dukungan Masyarakat dan DPRD Parigi Moutong Dorong Pembangunan Puskesmas Taopa

“Kami langsung memeriksa kondisi fisik Buaya untuk mencari tahu penyebab kematiannya,” ujar Lukman.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Buaya tersebut berjenis kelamin betina, berusia sekitar tiga tahun, dan termasuk kategori anakan. 

Lokasi penemuan berada tidak jauh dari Lapangan Sepak Bola Abadi, yang menurut BKSDA memang dikenal sebagai habitat Buaya.

Lukman mengungkapkan bahwa ini merupakan kali kedua BKSDA mengevakuasi Buaya dari lokasi yang sama. 

Sebelumnya, pada 2024, mereka juga menangkap Buaya sepanjang empat meter dan memindahkannya ke penangkaran di Desa Beka, Kecamatan Marawola.

Baca juga: Pemkab Parigi Moutong Sulteng Sambut Program 3 Juta Rumah

Berdasarkan data inventarisasi terakhir pada 2019, populasi Buaya di sekitar Sungai Palu hingga Jembatan Kasubi, Kabupaten Sigi diperkirakan mencapai 37 ekor. 

Namun, hingga kini belum ada pembaruan data terbaru karena belum dilakukan survei lanjutan.

Terkait upaya pengendalian populasi, Lukman menyebut bahwa belum ada program khusus, namun pihaknya sudah berdiskusi dengan Pemerintah Kota untuk membentuk tim khusus penanganan konflik antara manusia dan Buaya.

“Jika ada laporan dari masyarakat, kami siap turun ke lapangan. Saat ini kami juga memiliki call center untuk menerima laporan dari warga,” tambahnya.

Buaya yang berhasil dievakuasi biasanya dipindahkan ke penangkaran di Desa Beka, Kabupaten Sigi.

Saat ini, terdapat sekitar 23 ekor Buaya yang dirawat di penangkaran tersebut.

 (*)

( Viral Lokal )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved