Kematian Ryan Nugraha

Berawal dari Pengungkapan Narkoba di Banggai Laut, Ryan Nugraha Diduga Tewas Dianiaya Polisi

Penyebab kematian Ryan Nugraha alias Bekam (21) warga Banggai, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah masih mengundang spekulasi.

|
Penulis: Asnawi Zikri | Editor: Fadhila Amalia
Handover
Rekaman CCTV memperlihatkan korban Ryan Nugraha (tengah) berada di atas motor dan diapit dua anggota Satres Narkoba Polres Banggai Kepulauan, kematian korban kini masih mengundang spekulasi. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Penyebab kematian Ryan Nugraha alias Bekam (21) warga Banggai, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah masih mengundang spekulasi.

Ibu korban, Sunarti, meyakini anaknya meninggal karena diduga dianiaya oknum anggota Satres Narkoba Polres Banggai Kepulauan saat terjadi penangkapan narkoba terhadap korban di Kelurahan Lompio, Kecamatan Banggai.

Baca juga: BREAKINGNEWS: Ada Luka Lebam, Penyebab Kematian Ryan Nugraha di Banggai Laut Masih Misterius

Keyakinan Sunarti semakin bertambah setelah ditemukan adanya memar beberapa bagian tubuh korban saat dibawa ke RSUD Banggai.

Sementara Kapolsek Banggai AKP Gimanto membantah adanya penganiayaan terhadap korban.

Ia mengaku berdasarkan keterangan anggota Satres Narkoba Polres Banggai Kepulauan bahwa korban mengalami kecelakaan lalu lintas (lakalantas) dan tertindis sepeda motor di lorong gedung badminton Keraton, Kelurahan Lompio Kecamatan Banggai. 

"Satuan Narkoba memang sedang melakukan operasi di wilayah tersebut. Pada saat kecelakaan itu Sat Narkoba Polres Bangkep juga menemukan narkoba jenis sabu-sabu di sadel motor korban," ungkap AKP Gimanto saat menerima pengaduan keluarga korban di ruang kerjanya, Senin (12/5/2025).

Baca juga: Pemda Morowali Bakal Audensi Selesaikan Masalah Pembangunan di Sungai Karupa

Meski begitu, penjelasan Kapolsek langsung dibantah oleh Sunarti dan keluarga korban lainnya.

Menurut dia, keterangan Kapolsek berbeda jauh dengan apa yang disampaikan oleh anggota Satres Narkoba Polres Bangkep yang mengantar korban ke toko miliknya. 

"Tidak ada penyampaian kalau anak saya lakalantas. Saya hanya ditunjukkan narkoba jenis sabu-sabu," ungkap Sunarti. 

Baca juga: Pemda Morowali Bakal Audensi Selesaikan Masalah Pembangunan di Sungai Karupa

Parahnya lagi, kata dia, pada saat korban menjerit kesakitan di kepala dan perut, oknum anggota Satres Narkoba Polres Bangkep tidak percaya dan mengatakan korban hanya berpura-pura sakit. 

"Setelah itu (anggota narkoba) langsung pergi. Saya juga langsung bawa (korban) ke rumah sakit," bebernya. 

Sementara itu, seorang keluarga korban menyampaikan bahwa memar yang ada di tubuh korban diketahui keluarga setelah korban berada di RSUD Banggai Adean. 

"Ada memar yang ada di tubuh anak kami, itu pun nanti di rumah sakit baru diketahui. Makanya setelah meninggal kami keluarga membuat laporan ke kantor polisi untuk bisa dilakukan visum," jelasnya. 

"Jadi kalau disampaikan memar yang ada di badan anak kami karena lakalantas, sungguh torang (kami) keluarga tidak percaya," kesalnya lagi. 

Baca juga: Komnas HAM Sulteng Desak Gubernur Keluarkan Moratorium bagi Perusahaan Bersengketa

Pihak keluarga korban pun akan membuat laporan ke Polres Bangkep dan Polda Sulteng agar masalah ini benar-benar diusut sampai tuntas.

Jika dugaan keluarga bahwa korban meninggal karena dianiaya oknum Polisi itu benar, mereka meminta pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved