Haji 2025

Jemaah Haji Tertua Mbah Sumbuk asal Jateng Berusia 109 Tahun, Bersyukur Sampai di Tanah Suci

Satu per satu jemaah mulai memasuki terminal haji untuk kemudian diarahkan menuju bus yang akan membawa mereka ke Makkah.

Editor: Fadhila Amalia
Dewi Agustina
Nenek Sumbuk, jemaah haji asal Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) kloter 33 menjadi calon jemaah haji tertua di Indonesia tahun 2025. Dia berangkat ke Tanah Suci, Sabtu (17/5/2025), menandai dimulainya fase pemberangkatan jemaah haji Indonesia gelombang kedua ke Tanah Suci dari Embarkasi Jakarta – Bekasi. (MCH 2025) (MCH 2025) 

Kloter JKS 33 Embarkasi Jakarta-Bekasi membawa sebanyak 434 jemaah dengan 8 petugas. 

 Khusus Mbah Sumbuk, dia didampingi anak, menantu dan cucunya serta seorang Tenaga Kesehatan Haji (TKH) bernama dr Murdiana. 

Sukmi (56), salah satu anak yang mendampingi Mbah Sumbuk mengatakan ibunya itu mendaftar haji tahun 2019. 

Sementara Sukmi sudah lebih dulu mendaftar yakni di tahun 2012. Sukmi beserta suami dan seorang anaknya mendampingi Mbah Sumbuk untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. 

"Saya, terus suami saya, anak saya," kata Sukmi.

Sukmi mengatakan ibunya, Mbah Sumbuk memiliki 10 orang anak. Namun kini anaknya tinggal 6 orang dan Sukmi adalah anak bungsu. 

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Senin 19 Mei 2025, Emas Antam Meroket di Awal Pekan, Cek Daftar Harga Terbarunya

 Itulah sebabnya Sukmi diminta sang ibu untuk mengurusnya sampai ajal menjemput. 

"Suruh ngurusin sampai, kata dia (mbah Sumbuk), suruh ngurusin sampai meninggal. Jadi saya urusin," kata Sukmi.

Sementara itu dr Murdiana, Tenaga Kesehatan Haji (TKH) yang mendampingi Mbah Sumbuk mengatakan kondisi Mbah Sumbuk sudah membaik. 

"Kita sempet kasih oksigen, sempet melakukan tindakan tetapi alhamdulillah ibunya bersemangat untuk naik haji. Jadi pas beliau mau minum, mau makan, sudah bagus, bisa diajak bicara lagi," kata Dokter Murdiana.  

Murdiana mengatakan Mbah Sumbuk nantinya akan didampingi TKH dan juga Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. 

"Jadi memang dari KKHI Jeddah sudah kasih instruksi kepada kami untuk berkoordinasi dengan KKHI Makkah, jadi beliau tetap dalam pendampingan," jelasnya. 

Bagaimana dengan hotel tempat Mbah Sumbuk menginap? "Bareng sama kami, karena kan biar dipantau khusus sama kami, jadi tinggalnya bersama," ujarnya.

Kisah Mbah Sumbuk bukan hanya tentang usia, tapi juga tentang semangat hidup, cinta keluarga, dan ketulusan niat ibadah. Perjalanan menuju Tanah Suci ini menjadi bukti bahwa usia bukan penghalang untuk beribadah, asal ada tekad dan cinta.

Semoga Mbah Sumbuk diberi kesehatan hingga puncak haji dan kembali ke tanah air dengan predikat haji mabrur serta menemukan kue lemet yang dirindukannya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved