Tambang Emas Kayuboko

Desak Tambang Dikelola Secara Adil, Warga Kayuboko Parimo Tertibkan Alat Berat

Setelah penertiban, warga menggelar musyawarah bersama tokoh masyarakat, koperasi, dan para penambang.

|
Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Handover
Suasana penertiban sejumlah alat berat di kawasan tambang di Desa Kayuboko, Kecamatan Parigi Barat, Parimo, Minggu (25/05/2025). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Warga melakukan penertiban terhadap alat berat yang beroperasi di lokasi Tambang Emas Deaa Kayuboko, Kecamatan Parigi Barat, Parigi Moutong (Parimo), Minggu (25/05/2025).

Penertiban dilakukan selama lima jam, sejak pagi hingga siang hari oleh warga dan aparat desa.

Baca juga: Honda Sulteng Edukasi Konsumen Pentingnya Pemanfaatan Kartu Servis Gratis

Tokoh masyarakat, anggota BPD, serta aparat desa terlibat langsung dalam aksi penghentian alat berat tersebut.

"Penertiban tadi dilakukan sejak pagi. Semua alat berat yang sedang beroperasi kami hentikan sementara," kata salah satu tokoh masyarakat, Rahman Badja.

Setelah penertiban, warga menggelar musyawarah bersama tokoh masyarakat, koperasi, dan para penambang.

Baca juga: Fakta-fakta Lesti Kejora Dipolisikan Yoni Dores atas Dugaan Pelanggaran Hak Cipta,Terancam Denda 1 M

Dalam musyawarah itu, warga menyepakati pengelolaan tambang hanya boleh dilakukan koperasi pemegang Izin Pertambangan Rakyat (IPR).

Warga menolak keterlibatan pihak lain yang tidak memiliki izin resmi dalam pengelolaan tambang tersebut.

Tujuannya agar hasil tambang bisa dinikmati masyarakat dan mendukung pendapatan desa serta daerah.

"Tambang ini seharusnya dikelola koperasi agar memberi manfaat ke masyarakat dan meningkatkan PAD," jelas Rahman.

Baca juga: Daftar Harga iPhone Terbaru: iPhone 11,iPhone 12,iPhone 13,iPhone 14,iPhone 15, iPhone 16,iPhone 16E

Kepala Desa Kayuboko, Syamrun, membenarkan kesepakatan hasil musyawarah bersama warga tersebut.

Menurutnya, sistem sebelumnya tidak terpusat dan hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu di luar desa.

"Saya akan ke Polres Parimo. Saya ingin sampaikan agar alat berat itu ditertibkan," tegas Syamrun.

Ia juga membenarkan keberadaan warga negara asing (WNA) asal China di lokasi tambang sebelumnya.

Baca juga: Viral, Menantu Hamili Mertua di Sulawesi Selatan Berujung Cerai dengan Istri Sah

Namun, WNA itu telah meninggalkan lokasi setelah didatangi dirinya, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.

"Soal WNA, mereka sudah pulang setelah kami datangi bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved