Parimo Hari Ini

Dinas Peternakan Parimo Ungkap Alasan Pilih Sapi Presiden dari Kecamatan Sausu

Sapi tersebut merupakan milik Pak Sunar, seorang peternak lokal yang sudah lama fokus memelihara sapi eksotik berbobot besar.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Faaiz/TribunPalu
Kepala Bidang Pembibitan dan Reproduksi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Parigi Moutong, I Wayan Purna. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu menetapkan sapi asal Sausu sebagai hewan kurban Presiden.

Sapi tersebut merupakan milik Pak Sunar, seorang peternak lokal yang sudah lama fokus memelihara sapi eksotik berbobot besar.

Baca juga: Peringati Hari Lahir Pancasila 2025, Imelda Liliana Muhidin Jadi Inspektur Upacara

Penetapan ini dilakukan setelah melalui proses seleksi ketat di beberapa wilayah, terutama kawasan utara Kabupaten Parigi Moutong.

Seleksi dimulai lebih dari satu bulan lalu, melibatkan pengamatan langsung terhadap kandang dan kondisi hewan ternak di lapangan.

Baca juga: Harga HP iPhone Juni 2025: iPhone 11,iPhone 12,iPhone 13,iPhone 14, iPhone 15, iPhone 16, iPhone 16E

“Dari semua lokasi yang kami kunjungi, sapi milik Pak Sunar memiliki bobot paling besar,” ungkap Kepala Bidang Pembibitan dan Reproduksi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Parigi Moutong, I Wayan Purna, Senin (2/6/2025).

Menurutnya, bobot menjadi faktor utama dalam penilaian, karena sapi kurban Presiden harus minimal berbobot 800 kilogram.

“Sapi dari Sausu ini bahkan bobotnya melebihi angka minimal tersebut, dan kondisinya sangat sehat,” jelas I Wayan.

Selain berat badan, tim juga memperhatikan aspek kesehatan umum, bentuk tubuh, serta cara pemeliharaan yang dilakukan peternak.

Pak Sunar dinilai berhasil merawat sapinya secara intensif, dengan pakan berkualitas dan pemantauan rutin oleh tenaga peternakan.

Sapi eksotik miliknya sudah dipelihara selama lebih dari dua tahun di kandang milik sendiri di Kecamatan Sausu.

“Selama pemeliharaan, tidak ada riwayat penyakit serius. Ini menunjukkan manajemen kesehatan hewan yang sangat baik,” kata I Wayan.

Ia juga menyebutkan, salah satu alasan utama pemilihan adalah lokasi peternakan yang bebas dari wabah penyakit menular.

“Dalam dua tahun terakhir, Parigi Moutong sempat terdampak PMK. Tapi lokasi Pak Sunar tetap aman,” ujarnya.

Baca juga: Nasib Para Artis yang Berencana Haji Furoda, Benarkah Pemerintah Arab Keluarkan Visa Furoda 1 Juni?

Pihak Dinas bahkan rutin memantau sapi tersebut bersama tim mantri ternak yang bertugas di wilayah setempat.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved