Idul Adha 2025

Apakah Hewan Kurban yang Menangis saat akan Disembelih Merasa Haru atau Sedih?

Ada yang berlarian kabur dari masyarakat yang menggiringnya ada juga yang memperlihatkan fenomena menarik lainnya yang menarik untuk didalami.

|
Editor: Fadhila Amalia
THINKSTOCKPHOTOS
ILUSTRASI SAPI - Dalam momen Idul Adha, ritual penyembelihan hewan kurban menjadi praktik yang sarat makna. Momen penyembelihan hewan kurban seperti sapi atau kambing sering memicu pertanyaan tentang perilaku mereka. 

TRIBUNPALU.COM - Dalam momen Idul Adha, ritual penyembelihan hewan kurban menjadi praktik yang sarat makna. 

Momen penyembelihan Hewan Kurban seperti sapi atau Kambing sering memicu pertanyaan tentang perilaku mereka.

Baca juga: Apakah Hewan Kurban yang Menangis saat akan Disembelih Merasa Haru atau Sedih?

Ada yang berlarian kabur dari masyarakat yang menggiringnya ada juga yang memperlihatkan fenomena menarik lainnya yang menarik untuk didalami.

Fenomena lain yang dimaksud ini adalah penampakan hewan kurban khususnya sapi yang  "menangis" saat akan disembelih.

Peristiwa ini memicu berbagai spekulasi, mulai dari sisi biologis hingga makna simbolis dalam budaya masyarakat.

Baca juga: Momen Idul Adha 2025, Inul Daratista dan Suami Kurban 5 Ekor Sapi

Kejadian seekor sapi menangis saat akan disembelih sering memicu pertanyaan dan empati mendalam.

Apakah air mata sapi merupakan ekspresi emosi seperti haru dan sedih atau respons fisiologis? 

Berikut penjelasan lengkapnya mengutip dari Vocal Media:

Penyebab Ilmiah Air Mata Sapi

Bila ditelaah secara ilmiah air mata pada sapi bukanlah simbol kesedihan seperti pada manusia.

Peristiwa sapi yang menangis ini melainkan mekanisme pertahanan tubuh melalui kelenjar lakrimal.

Kelenjar lakrimal pada hewan berfungsi menghilangkan debu, kotoran, atau iritasi dari permukaan mata.

Selain itu, stres akibat situasi tidak biasa seperti keramaian atau pengikatan sebelum penyembelihan dapat memicu respons fisiologis, termasuk pengeluaran cairan mata.

Baca juga: Tips Mengolah Daging Kurban agar Empuk saat Dimasak, Simak Panduan Menyimpan Secara Benar

Sapi juga diketahui lebih sensitif terhadap rasa sakit dibanding manusia.

Ketika rasa sakit melebihi ambang toleransi, tubuh mereka mengeluarkan refleks stres, seperti mengeluarkan air mata atau gemetar.

Bahkan, beberapa kondisi medis seperti infeksi atau inflamasi mata bisa memperparah keluarnya cairan tersebut.

Dari sisi biologi, air mata sapi tidak terkait dengan konsep "kemanusiaan", melainkan sistem emosional dasar yang dimiliki hampir semua hewan.

Dalam rantai makanan alami, predator memangsa mangsa, dan manusia sebagai omnivora memanfaatkan hewan ternak untuk kebutuhan protein.

Baca juga: Tewaskan Dua Penambang, Jatam Desak APH Bertindak Atas Longsor di Tambang Ilegal Poboya Palu

Meski demikian, konsumsi daging harus dilakukan secara bertanggung jawab, yakni menghindari konsumsi satwa liar atau hewan yang dilindungi.

Kesimpulannya,  Air mata sapi saat disembelih bukanlah ekspresi kesedihan, melainkan respons fisiologis terhadap stres, nyeri, atau gangguan kesehatan.

Meski begitu, fenomena ini tetap mengundang refleksi budaya dan moral tentang hubungan manusia dengan hewan.

Baca juga: H-1 Lebaran Idul Adha 2025, Pasar Sentral Parigi Ramai Pengunjung

Sebagai masyarakat modern, kita perlu memahami batasan etis dalam memanfaatkan sumber daya alam, termasuk hewan kurban, tanpa melupakan aspek kesejahteraan hewan dan keberlanjutan.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved