Parigi Moutong Hari Ini

Program 100 Ribu Hektare Durian Parimo Berpotensi Hasilkan Putaran Uang Rp21 Triliun per Tahun

Durian merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang tengah dibutuhkan pasar luar negeri, terutama China.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Handover
PENGEMBANGAN LAHAN DURIAN - Program pengembangan 100 ribu hektare lahan durian yang bakal digagas Pemda Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, disebut memiliki dampak ekonomi besar bagi masyarakat. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO – Program pengembangan 100 ribu hektare lahan durian yang bakal digagas Pemda Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, disebut memiliki dampak ekonomi besar bagi masyarakat.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Parimo, Faradiba Zaenong, memperkirakan program tersebut bisa menciptakan perputaran uang mencapai Rp21 hingga Rp50 triliun per tahun.

“Jika seluruh lahan terkelola dengan baik dan hasil panen terserap ekspor, perputaran uang bisa sangat besar,” ujar Faradiba Zaenong, Kamis (17/7/2025).

Baca juga: Ramalan Zodiak Sabtu 19 Juli 2025: Taurus Introspeksi, Aquarius Berpesta

Ia mengatakan, nilai ekonomi sebesar itu dapat langsung dirasakan petani dan pelaku usaha lokal.

Kata dia, Durian merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang tengah dibutuhkan pasar luar negeri, terutama China.

Sehingga, Faradiba Zaenong menilai Parimo punya peluang besar karena telah dikenal sebagai penghasil durian berkualitas.

“Ini momentum untuk menjadikan durian sebagai tulang punggung ekonomi lokal,” tegasnya.

Selain ekspor, program ini dinilai mampu menciptakan lebih dari 100.000 lapangan kerja baru di sektor pertanian dan logistik.

Baca juga: Diduga Edarkan Pupuk Tak Berizin, Distributor di Kota Palu Terancam 11 Tahun Penjara

Pemda juga menargetkan pembangunan 1.000 Packing House, yakni fasilitas pengepakan durian berstandar ekspor.

Untuk itu, Faradiba Zaenong menekankan pentingnya infrastruktur pendukung agar hasil durian bisa diproses dan dipasarkan sesuai permintaan global.

Bahkan, dia juga mendorong perbankan dan investor untuk terlibat dalam skema pembiayaan produktif bagi petani.

“Kita ingin pelaku usaha lokal tumbuh bersama. Tidak hanya besar di atas, tapi merata ke bawah,” ucapnya.

Faradiba Zaenong menyebut kesiapan pasar internasional harus dibarengi kesiapan produksi dan kualitas hasil panen.

Baca juga: BREAKINGNEWS: Polda Sulteng Sita 109 Ton Pupuk Diduga Ilegal, Tersangka Diserahkan ke Kejari Palu

Dia berharap program ini bukan hanya selesai di perencanaan, tapi dieksekusi serius dan berkelanjutan.

“Kalau dikelola serius, ini bisa menjadi sejarah baru ekonomi Parigi Moutong,” pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved