Palu Hari Ini

Wakil Wali Kota Palu Klarifikasi Isu Tekstur Beras SPHP yang Dikeluhkan Warga

Menurutnya, berdasarkan pengalaman pribadi, beras SPHP tetap bisa menghasilkan nasi yang pulen dan berwarna putih.

Penulis: Zulfadli | Editor: Fadhila Amalia
Zulfadli/TribunPalu.com
KLARIFIKASI - Pemerintah Kota Palu menanggapi keluhan masyarakat terkait kualitas beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dinilai memiliki tekstur lebih keras dibandingkan beras premium. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU – Pemerintah Kota Palu menanggapi keluhan masyarakat terkait kualitas beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dinilai memiliki tekstur lebih keras dibandingkan beras premium.

Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, menyampaikan hal itu usai memimpin inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Masomba, Kelurahan Tatura Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kamis (18/9/2025).

Baca juga: Arus Lalu Lintas di Jalur Kebun Kopi Kilo 8 Parigi Moutong Ramai Lancar Meski Jalan Berlumpur

“Untuk kualitas beras SPHP, kami mendengar isu bahwa berasnya keras. Namun melalui Disperindag dan Dinas Pertanian, kami akan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait cara memasak beras SPHP,” kata Imelda.

Menurutnya, berdasarkan pengalaman pribadi, beras SPHP tetap bisa menghasilkan nasi yang pulen dan berwarna putih.

“Alhamdulillah saya sudah coba, hasilnya pulen dan warnanya juga putih, tidak kuning seperti isu yang beredar. Jadi saya berharap masyarakat tetap mengonsumsi beras SPHP, karena kami pastikan tidak ada masalah,” jelasnya.

Baca juga: Tutut Soeharto Gugat Menteri Keuangan Purbaya di PTUN, Kasus Apa?

Sementara itu, Camat Palu Barat, Khomaeni, menyebut program Gerakan Pangan Murah di wilayahnya berjalan lancar. 

Ia mengatakan, pihaknya menyalurkan satu ton beras, 250 kilogram gula pasir, dan 200 liter minyak goreng.

Namun, Khomaeni mengungkapkan adanya keluhan dari sebagian warga terkait tekstur beras SPHP.

“Penjualannya lancar, hanya saja dua hari setelahnya ada enam warga yang mengeluhkan beras SPHP terasa keras,” ungkapnya.

Baca juga: Disperindag Palu Buka Pelatihan Startup, Tekankan Inovasi dan Keberanian

Menanggapi hal tersebut, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulawesi Tengah, Jusri Pakke, membenarkan bahwa tekstur beras SPHP memang sedikit lebih keras dibanding beras premium. 

Meski demikian, ia menegaskan bahwa kandungan gizi dan vitaminnya tetap terjaga.

“Tidak ada masalah sebenarnya. Kami imbau masyarakat tidak ragu mengonsumsi beras SPHP karena kualitasnya bagus. Untuk memasak, sebaiknya kadar air ditambah saat menanak, lalu diberi sedikit minyak kelapa, rasanya akan lebih enak,” jelas Jusri.

Ia juga menanggapi isu perubahan warna beras SPHP yang disebut menjadi kekuningan. Menurutnya, hal itu dipengaruhi oleh kondisi penyimpanan saat proses distribusi.

Baca juga: Dede Sunandar Jujur soal Kondisi Pernikahannya, Akui Sudah Setahun Pisah dengan Istri

“Bisa saja terkena air ketika didistribusikan, apalagi sekarang musim hujan. Karena itu, kami sudah minta penyalur agar segera melaporkan bila menemukan kasus seperti itu supaya langsung diganti dengan yang baru,” pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved