OPINI
Darurat KDRT dan Kekerasan Remaja, Cermin Retaknya Sistem Kehidupan Sekular
Dalam sistem ini, agama dibiarkan terbatas pada urusan ritual, sementara urusan sosial, pendidikan, ekonomi, dan politik dikendalikan logika duniawi.
Editor:
Fadhila Amalia
Handover
OPINI - Di tengah hiruk pikuk modernitas dan gemerlap kemajuan teknologi, bangsa ini justru
dihadapkan pada kenyataan yang getir, yakni meningkatnya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan meledaknya kasus kekerasan yang dilakukan oleh remaja.
Ketika keadilan ekonomi ditegakkan, tekanan psikologis akibat kemiskinan akan berkurang, dan harmoni keluarga dapat dipulihkan.
Sementara itu, sistem sanksi dalam Islam tidak hanya bersifat represif, tetapi juga edukatif.
Hukuman diberikan untuk menegakkan keadilan sekaligus mendidik masyarakat agar menjauhi kejahatan. Inilah perbedaan mendasar dengan sistem hukum sekular yang sering kali tumpul ke atas dan tajam ke bawah.(*)
Berita Terkait: #OPINI
| Kesaktian Pancasila: Menyatukan Bangsa Lawan Darurat Hipertensi dan Diabetes |
|
|---|
| Bahasa Inggris: Tiket Masuk Dunia Global bagi Generasi Muda Indonesia |
|
|---|
| Bus Trans Palu: Ketika Roda Tak Berputar, Uang Rakyat Jangan Terus Dialirkan |
|
|---|
| Transformasi Sosial dalam Festival Sastra |
|
|---|
| Mereka Ingin Hidup Sehat Lebih Lama: Trend Longevity sebagai Tantangan dan Harapan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.