Sulteng Hari Ini

Jelang Piodalan, Umat Hindu Palu Gelar Upacara Melasti di Pantai Duva Layana Indah

Prosesi berlangsung khusyuk di kawasan pesisir bekas hantaman tsunami 2018 yang kini telah menjadi Pura Melasti.

Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
ZULFADLI/TRIBUNPALU.COM
Ratusan umat Hindu di Kota Palu, Sulawesi Tengah, melaksanakan upacara Melasti di Pantai Duva Layana Indah, Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara, Selasa (4/11/2025) sore.  

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU - Ratusan umat Hindu di Kota Palu, Sulawesi Tengah, melaksanakan upacara Melasti di Pantai Duva Layana Indah, Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara, Selasa (4/11/2025) sore. 

Upacara Melasti ini merupakan rangkaian menjelang peringatan Piodalan atau hari lahir Pura Agung Wanakertha Jagatnatha, pura terbesar di kawasan Indonesia Timur.

Prosesi berlangsung khusyuk di kawasan pesisir bekas hantaman tsunami 2018 yang kini telah menjadi Pura Melasti.

Ketua Panitia Upacara, I Made Tangkas, mengatakan upacara Melasti memiliki makna penyucian diri dan alam semesta dari segala kekotoran.

Baca juga: Gubernur Anwar Hafid Sambut Kapolda Baru, Harap Pengamanan Sulteng Semakin Humanis

“Melasti itu bermakna pembersihan, baik Bhuana Agung (alam semesta) maupun Bhuana Alit (diri manusia). Hari ini kita melakukan penyucian di hadapan Dewa Baruna, karena laut adalah sumber kehidupan,” ujar I Made Tangkas kepada TribunPalu.com.

Ia menjelaskan, umat Hindu memohon air suci atau Amritam di tengah laut untuk disucikan oleh Dewa Baruna. Air suci itu kemudian digunakan pada puncak Piodalan sebagai simbol penyucian dan pemberian berkah.

“Tadi kita ke tengah samudra untuk mengambil Amritam atau Tirta Kehidupan. Besok seluruh umat Hindu pada saat Odalan akan mendapat percikan Amritam yang kita mohon kepada Dewa Baruna hari ini,” ujarnya.

Menurut I Made Tangkas, upacara Melasti menjadi momentum untuk menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.

Melalui prosesi ini, umat Hindu diingatkan agar selalu berserah diri kepada Tuhan dan menjaga keharmonisan hidup.

Baca juga: Satgas PKH Temukan 9 Perusahaan Tambang Masuk Kawasan Hutan Tanpa Izin, Termasuk PT BMU dan PT DSMI

“Harapannya, semoga kesejahteraan dan keseimbangan alam tetap terjaga. Karena sejatinya kehidupan ini hanyalah titipan yang harus kita kembalikan kepada Tuhan,” tambahnya.

I Made Tangkas menyebutkan, upacara Melasti kali ini diikuti sekitar 300 umat Hindu dari berbagai wilayah, terutama dari Kota Palu.

“Untuk saat ini, sebagian besar peserta berasal dari Kota Palu, tapi besok diperkirakan umat dari daerah lain seperti Buol dan Tolitoli juga akan hadir,” katanya.

Ia menambahkan, prosesi puncak Piodalan akan digelar pada Rabu (5/11/2025) di Pura Agung Wanakertha Jagatnatha, Jalan Jabal Nur, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.

“Besok adalah hari Purnama, jadi seluruh umat Hindu akan mengikuti puncak Piodalan sebagai wujud syukur dan penyucian alam semesta,” tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved