Morowali Utara Hari Ini
Morowali Utara Capai Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi, Wabup Djira Soroti Penurunan Kemiskinan
Wagub menegaskan bahwa penanggulangan kemiskinan merupakan agenda strategis pemerintah daerah dan memerlukan sinergi lintas sektor.
TRIBUNPALU.COM - Wakil Bupati Morowali Utara, H Djira K selaku Ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) menghadiri Rapat Koordinasi TKPKD dan Forum Konsultasi Publik Rancangan Peraturan Gubernur tentang Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2025–2029, Jumat (7/11/2025).
Kegiatan berlangsung di Ruang Nagana Lantai 2 Bappeda Provinsi Sulteng dan dibuka resmi oleh Wakil Gubernur, Reny A Lamadjido.
Wagub menegaskan bahwa penanggulangan kemiskinan merupakan agenda strategis pemerintah daerah dan memerlukan sinergi lintas sektor.
"Program penanggulangan kemiskinan adalah bagian penting dari upaya memperkuat koordinasi, kolaborasi dan konsolidasi untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan di Sulawesi Tengah," ujar Wagub Reny.
Baca juga: Nelayan Diminta Terlibat Cegah Ilegal Fishing di Teluk Tomini Parigi Moutong
Menutup sambutannya, ia berpesan agar seluruh Wakil Bupati/Walikota menjaga harmoni kepemimpinan.
"Jadikan kepala daerah sebagai matahari. Meskipun kita lebih senior dalam tugas atau usia, tetap harus menghormati dan mendukung kebijakan bupati dan walikota. Terpenting, jangan menjadi wakil yang mudah baper," tegasnya.
Dalam forum tersebut, Morowali Utara mendapatkan perhatian karena menunjukkan kinerja ekonomi yang menonjol di tingkat regional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Morowali Utara mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi di seluruh Sulawesi pada Triwulan II Tahun 2025, melampaui daerah industri lainnya seperti Konawe, Pasangkayu, Morowali dan Kolaka.
Pertumbuhan ini memperlihatkan kuatnya aktivitas ekonomi, terutama sektor industri dan jasa pendukung.
Baca juga: 256 Pelajar SD di Banggai Berkompetisi di Cerdas Cermat Digital
Wabup Djira mengatakan bahwa tingginya pertumbuhan ekonomi tidak hanya menggambarkan aktivitas industri, tetapi juga harus berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
“Pertumbuhan ekonomi Morowali Utara saat ini menjadi yang tertinggi di Sulawesi. Namun, yang terpenting adalah bagaimana pertumbuhan itu mampu menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ucapnya.
Dalam dokumen perencanaan RPKD, Pemerintah Kabupaten Morowali Utara menetapkan target penurunan kemiskinan secara bertahap.
Pada tahun 2024 angka kemiskinan berada pada level 11,95 persen, kemudian ditargetkan turun menjadi 11,29 persen pada 2025, 10,54 persen pada 2026, hingga mencapai 7,53 persen pada 2030.
Sementara capaian riil menunjukkan tren yang positif sejak 2021. Pada tahun tersebut angka kemiskinan berada di angka 13,9 persen, turun menjadi 12,97 persen di 2022, 12,85 persen di 2023, dan kembali turun menjadi 11,95 persen pada 2024. Tahun 2025 diproyeksikan kembali menurun hingga sekitar 10,38 persen.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD)
Sulawesi Tengah
Reny A Lamadjido
Wagub Reny
Morowali Utara
| BPTD Sulteng Perketat Pengawasan Kendaraan Tambang ODOL di Morowali dan Morut |
|
|---|
| MTQ ke-VI Morowali Utara, Bupati Delis Tegaskan Peran Doa dalam Pembangunan Daerah |
|
|---|
| Bupati Morowali Utara Kukuhkan Dewan Hakim MTQ ke-VI Tahun 2025 |
|
|---|
| Bupati Morowali Utara Sebut Sektor Pendidikan dan Kesehatan Jadi Prioritas Pembangunan 2026 |
|
|---|
| Eko Yuristianto Jabat Kajari Morowali Utara, Bawa Harapan Baru untuk Kejaksaan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/577029420_1425620882901682_2090331640283806814_njpg.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.