Jusuf Kalla Sarankan Lockdown untuk Hadapi Corona: Jokowi Menolak, Ini Kelebihan dan Kekurangannya
Indonesia saat ini sedang menghadapi penyebaran virus corona, Jusuf Kalla menyarankan lockdown, namun ditolak Joko Widodo, ini plus minusnya.
TRIBUNPALU.COM - Indonesia saat ini sedang menghadapi penyebaran virus corona, Jusuf Kalla menyarankan lockdown, namun ditolak Joko Widodo, ini plus minusnya.
Penyebaran wabah virus corona jenis baru COVID-19 berlangsung sangat cepat.
Hal ini tentu membuat banyak orang khawatir.
Bahkan Jusuf Kalla mengusulkan untuk melakukan tindakan lockdown.
Yaitu, mengunci rapat interaksi antarkota dan negara dari dunia luar.
Pria yang menjabat sebagai petinggi Palang Merah Indonesia (PMI) ini mengatakan bila upaya lockdown seharusnya dilakukan di Indonesia.
Kejadian yang dibilang sangat serius ini membuat pemerintah harus tepat dalam menyusun kebijakan.
Dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, Jusuf Kalla menilai Indonesia dapat melakukan lockdown apabila siap disiplin.
"China berhasil untuk memperlambat, tidak mencegah 100% dengan lockdown, tapi ini negaranya sangat disiplin, yang bisa melaksanakan itu. Indonesia kalau diinstruksikan pasti bisa tapi harus siap segi ekonominya, dan ini itu harus disiapkan macam-macam," ujar Jusuf Kalla pada Jumat (13/3/2020).
Namun, ternyata Presiden Jokowi menolak saran ini karena dirasa belum jadi pilihan untuk saat ini.
Presiden Jokowi menetapkan wabah virus corona sebagai bencana nasional.
Meskipun begitu, Presiden belum menetapkan lockdown terkait virus corona yang makin merebak.
Orang nomer 1 di Indonesia ini hanya menginstruksikan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan menjaga jarak.
Berikut ini kelebihan dan kekurangan jika melakukan lockdown atau tidak seperti dikutip TribunMataram.com dari TribunStyle.com.
Diberlakukan Lockdown seperti saran dari Jusuf Kalla