Jadi Salah Satu Cara Cegah COVID-19, Ini Pentingnya Cuci Tangan dengan Sabun: Kuman Ada di Mana-mana
Cuci tangan dengan sabun menjaga tubuh dari ancaman tak hanya virus corona COVID-19, tetapi juga virus dan kuman berbahaya lainnya.
TRIBUNPALU.COM - Sejak awal tahun 2020, dunia sedang mengalami wabah virus corona COVID-19.
Hingga pada Kamis (12/3/2020), virus corona COVID-19 telah ditetapkan sebagai pandemi global.
Menurut data live update di situs worldometers.info pada Rabu (18/3/2020) hari ini, jumlah kasus virus corona COVID-19 di seluruh dunia mencapai 199.117.
Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia tercatat 7.992 jiwa dan 82.782 dinyatakan sembuh.
Untuk kasus aktif, 101.926 kasus berada di kondisi ringan, sementara sekitar 6.417 berada dalam kondisi serius atau kritis.
• Virus Corona Mewabah, Pendatang yang Sempat Kunjungi 8 Negara Ini Bakal Dilarang Masuk ke Indonesia
• Pasien Pertama Corona di Wuhan Ditemukan, Peneliti Telusuri Sumber Utama Utama Covid-19
• Kondisi Dokter Handoko Pasca Rawat Pasien Covid-19 Diungkap Keluarga, Komunikasi Masih Dibatasi
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Salah satunya adalah menjaga kebersihan dengan rajin-rajin cuci tangan dengan sabun.
Cuci tangan dengan sabun menjaga tubuh dari ancaman tak hanya virus corona COVID-19, tetapi juga virus dan kuman berbahaya lainnya.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kuman dan bakteri berbahaya seperti Salmonella, E.Coli, dan norovirus dapat masuk sistem tubuh dan menimbulkan penyakit ketika kita tidak rajin mencuci tangan.
Pentingnya cuci tangan dengan sabun adalah untuk mencegah masuknya kuman, virus, dan bakteri melalui mulut, hidung, dan mata.
Sebab, disadari atau tidak kita sering menyentuh wajah dengan tangan.
Berikut TribunPalu.com telah merangkum enam alasan mengapa kita harus rajin dan sering mencuci tangan dari laman This is Insider.
1. Menyentuh banyak pegangan pintu.

Secara umum, virus memang tidak bertahan lama di pegangan pintu, tetapi tidak dengan bakteri.
Menurut BBC Science Focus, Salmonella hanya dapat bertahan hidup pada permukaan selama empat jam.
Namun, MRSA (bakteri yang resisten terhadap antibiotik) dapat bertahan selama beberapa minggu.
Sementara C.difficile, bakteri yang mempengaruhi pencernaan dapat bertahan selama lima bulan.
• Pembelaan Diri Donald Trump yang Sebut Virus Corona dengan Istilah Virus China
• Menyebar Lewat Droplet, Berapa Lama Virus Corona Bisa Bertahan Hidup di Permukaan Benda?
2. Kuman ada di mana-mana sepanjang perjalanan.
Pada 2016, sejumlah ilmuwan mengadakan penelitian pada jaringan kereta bawah tanah di London yang disebut proyek London Under the Microscope.
Dalam penelitian tersebut, ada 121 jenis bakteri dan jamur yang berbeda.
"Di antaranya, kuman-kuman itu merupakan kuman super yang resisten terhadap antibiotik dan sangat berbahaya," kata peneliti Paul Matewele.
Meski mengendarai mobil, jangan mengira kita sudah aman dari bakteri.
Sebab, pompa bensin juga bisa dipenuhi bakteri.
Sementara itu, saat naik lift, ingat pula tombol lift juga penuh dengan kuman.
3. Restoran yang tampak bersih, tidak sebersih yang kita kira.
Sebuah penelitian tahun 2017 telah memberi peringkat mengenai tempat-tempat paling kotor dalam sebuah restoran.
Peringkat pertama adalah kursi tinggi dan kursi booster untuk anak-anak.
Sementara, di tempat kedua adalah buku menu, yang dapat dipenuhi sebanyak 185.000 kuman per sentimeter persegi.
• Upaya BUMN untuk Impor Alat Tes Virus Corona masih Terganjal Izin dari Kementerian Kesehatan
• Kapolda Sultra Minta Maaf Soal Informasi 49 TKA China, Sudjiwo Tedjo Tanyakan Hal Ini ke Kapolri
4. Spons pencuci piring yang sangat kotor.

Pada 2018, tim BBC pada program Trust Me I'm a Doctor mengadakan eksperimen untuk melihat seberapa cepat kuman dan bakteri berkembangbiak di permukaan dapur ketika dibersihkan dengan tisu anti-bakteri.
Di tempat pertama, ada spons pencuci piring dan serbet.
Sekitar 75 persen dari spons pencuci piring terkontaminasi bakteri seperti E. Coli.
Sehingga meski merasa sudah bersih saat mencuci piring, sebaiknya cucilah tangan lagi dengan sabun.
3. Meja kantor kemungkinan memiliki lebih banyak kuman dibandingkan dudukan toilet.

Penelitian tahun 2018 menunjukkan, permukaan meja rata-rata bisa mengandung 400 kali lebih banyak kuman daripada dudukan toilet.
Bakteri seperti Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Helicobacter pylori mungkin ada dalam jumlah ribuan.
Dalam penelitian tersebut, tercatat ada 3.295 kuman pada keyboard, 1.676 kuman pada mouse, dan 25.127 kuman pada ponsel.
• Studi Terbaru Ungkap 86% Orang Terinfeksi Virus Corona Masih Berkeliaran & Menulari Orang Sekitarnya
• 12 Hari Meditasi di Gurun, Pemeran Joker Kaget Ada Wabah Corona di Dunia: Tak Tahu Apa yang Terjadi
6. Ponsel yang kotor.

Kapan terakhir kali kita membersihkan ponsel atau smartphone?
Mungkin kita malah tidak pernah membersihkannya.
Melihat alasan ini, sebaiknya kita mulai rajin membersihkan ponsel dan mencuci tangan setelah memegangnya.
Sebab, penelitian menunjukkan ponsel dapat dipenuhi kuman dan bakteri 10 kali lebih banyak daripada dudukan toilet.
Namun, ada sedikit berita baik: jika kita hanya menggunakan telepon milik kita sendiri, kita tidak akan mudah sakit karena bakteri yang kita sebarkan ke permukaannya.
Namun, hal ini tidak akan selalu berlaku jika kita menggunakan ponsel milik orang lain.
(TribunPalu.com/Rizki A. Tiara)