Apa Itu Kesehatan Mental? Berikut Penjelasan dan Tips Memahami Kondisi Mental Seseorang
Jika kesehatan mental seseorang terganggu, maka kemampuan berpikir dan mengendalikan emosi seseorang akan mengarah ke perbuatan negatif.
Apa Itu Kesehatan Mental? Berikut Penjelasan dan Tips Memahami Kondisi Mental Seseorang
TRIBUNPALU.COM - Seseorang dikatakan memiliki mental yang sehat saat kondisi batinnya terasa tentram dan tenang.
Sehingga bisa merasakan nikmatnya beraktivitas sehari-hari tanpa ada paksaan dan tekanan.
Seseorang bermental sehat juga bisa memanfaatkan kemampuan serta potensinya untuk menghadapi segala rintangan dalam hidup.
Namun jika kesehatan mental seseorang terganggu, maka kemampuan berpikir dan mengendalikan emosinya akan mengarah ke perbuatan negatif.
Lalu apa itu kesehatan mental?
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kesehatan mental adalah kondisi saat keadaan batin seseorang dalam kondisi yang tenang dan tentram ataupun sedang gelisah.
Baca juga: Apa Itu Depresi dan Bagaimana Cara Mengatasinya? Berikut Penjelasan Psikolog Analis Widyaningrum
Baca juga: Dampak Psikologis Pertanyaan Kapan Nikah Menurut Ustaz dan Psikolog
Baca juga: Kondisi Psikologis Seseorang saat Ditanya Kapan Nikah? Psikolog: Bisa Menimbulkan Stress

Beberapa kasus sering dijumpai, orang yang mengalami kesehatan mental dianggap gila bahkan ditertawakan.
Menanggapi hal tersebut, Psikolog Klinis, Analisa Widyaningrum angkat bicara melalui akun Instagramnya di @analisa.widyaningrum.
Ia mencontohkan kehidupan seseorang yang terlihat ideal tanpa beban, tiba-tiba mengungkapkan ketidaksehatan pada mentalnya.
"Loh kok bisa sih kamu punya anxiety disorder? Padahal kamu kelihatan happy, keren kayak nggak takut atau cemas gitu," ujar Analisa saat memebrikan contoh secara tertulis.
Wanita yang pernah menjadi lulusan terbaik di Universitas Gadjah Mada (UGM) ini juga berpendapat, banyak orang yang menganggap kejadian tersebut sebagai manusia yang kurang bersyukur.
"Nggak jarang kayak gitu dianggap sebagai manusia kurang bersyukur," sambungnya.
Tips Menghadapi Seseorang yang Bebrgagi Kondisi Mentalnya
Dalam tulisan yang diunggah Analisa pada Senin (4/4/2021) itu juga memberikan tips saat ada seseorang yang sedang mengungkapkan kondisi kesehatan mentalnya.
1. Mengapresiasi Keberanian
Pertama, harus mengapresiasi keberanian orang tersebut.
Stigma terkait kesehatan mental merupakan penyebab seseorang enggan mengungkapkan kondisi mental yang sesungguhnya.
Bahkan tak jarang ditertawakan atau justru malah dibilang gila.
Padahal gangguan mental sangat lazim dialami oleh manusia.
Sehingga diperlukan apresiasi kepada mereka yang sudah mau berbagi dan bercerita tentang kondisi mentalnya.
"Itu adalah hal utama dan paling utama yang mudah untuk kita lakukan," sambungnya.
Baca juga: Melawan Stigma Kesehatan Mental, Psikolog: Stop Judging, Start Supporting
Baca juga: Cara Cek Kesehatan Mental: Kapan Seseorang Harus Konsultasi ke Psikolog? Ini 7 Tanda Deteksi Dini

2. Berempati
Kedua, pemberian empati yang diucapkan dengan kalimat-kalimat dukungan dan perhatian atas apa yang mereka rasakan.
Analisa menyarankan jika tidak bisa menanggapi curahan hati mereka, lebih baik mendengarkan saja.
Menjadi pendengar yang baik akan menimbulkan rasa 'diperhatikan' pada diri seorang mental health survivor.
"Sentuhan-sentuhan hangat lain juga bisa kita berikan, ini menunjukkan kalau kita peduli padanya," kata Analisa.
3. Menurunkan Ego
Ketiga, bisa menahan emosi saat mendengarkan keluhan mereka.
Analisa menjelaskan apabila sedang dicurhati seseorang, maka rasa gatal ingin berkomentar akan menghampiri.
Terlebih jika apa yang mereka hadapi tidak seberat beban yang dimiliki pendengar.
"Pasti ada rasa mau komentarin, 'kamu nggak seberapa, coba si XXX lebih parah dari kamu'," ujarnya saat memberi contoh.
Analisa membenarkan jika kadar kesulitan setiap orang memang berbeda-beda.
Sehingga, ia mengimbau untuk tidak saling membandingkan satu sama lain.
"Karena hal itu akan membuatnya semakin terpuruk. Sejatinya mereka cuma butuh dipahami," tulis Analisa dalam microblognya.

Baca juga: Jangan Terjebak Lingkaran Depresi, Psikolog: Kesehatan Mental Harus Lebih Diperhatikan
Baca juga: Psikolog Ungkap Curhatan Betrand Peto saat Dituding Cuma Dimanfaatkan Ruben: Onyo Anak Kuat
Baca juga: Foto Jessica Iskandar Cium El Barack Tuai Hujatan Netizen, Apa Kata Psikolog Soal Cium Bibir Anak?
4. Menawarkan Bantuan
Kemudian yang terakhir adalah menawarkan bantuan.
"So, apa yang bisa aku bantu?" contoh Analisa kepada para pembaca.
Apabila tidka bisa membantu mereka untuk mendapatkan jawaban atas masalah-masalahnya, maka mempertemukannya dengan orang yang tepat bisa jadi bantuan.
Analisa mengimbau untuk pelan-pelan mengedukasi kepada orang lain terkait kesehehatan mental.
"Stop judging, start supporting," pungkas Analisa.
Ia mengatakan jika kesehatan mental itu nyata adanya, dan bisa ditangani oleh profesional.
Sehingga diperlukan dukungan terhadap para mental disorder survivor.
(TribunPalu.com/Hakim)