Kesehatan
Markis Kido dan Christian Eriksen Kolaps di Lapangan, Begini Pertolongan Pertama saat Henti Jantung
Kasus kolaps di lapangan terjadi pada Markis Kido dan Christian Eriksen, diduga akibat henti jantung. Begini cara lakukan pertolongan pertamanya.
Kolase TribunPalu.com - Instagram Christian Eriksen x Markis Kido
Kasus kolaps di lapangan terjadi pada Markis Kido dan Christian Eriksen, diduga akibat serangan henti jantung. Begini cara lakukan pertolongan pertamanya.
Selama menunggu layanan medis datang, pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah dengan memompa jantung dan memberi napas buatan.
Dikutip dari artikel dr. Felix Chikita Fredy di Kompas.com, cara tepat melakukan pompa jantung dan napas buatan adalah sebagai berikut.
- Posisikan penderita hingga berbaring telentang di atas landasan yang cukup keras, seperti lantai.
- Posisi kepala sedikit menengadah karena dalam posisi ini saluran napas terbuka lebar dan lurus.
- Penolong berlutut di samping penderita.
- Pompa pada dinding dada dilakukan dengan kedua telapak tangan yang saling bertumpu. Tidak semua telapak tangan menyentuh dinding dada, hanya bagian tumit telapak tangan yang menumpu pada dinding dada.
- Selanjutnya posisi telapak tangan, siku, hingga bahu lurus. Hal ini agar tenaga yang dihasilkan besar, dan penolong tidak kelelahan.
- Sumber tenaga untuk memompa adalah sendi bahu. Jadi, gerakan memompa bukan berasal dari tenaga lengan bawah ataupun lengan atas, tetapi dari gerakan naik turunnya bahu.
- Tumit tangan diletakkan di tulang tengah dada, di pertengahan setengah bawah tulang dada. Pada laki-laki posisinya kira-kira sejajar puting, sedangkan pada perempuan sejajar lipatan kulit bawah payudara.
- Pompa diberikan berirama dengan kecepatan 100 kali per menit.
- Pompa diberikan dengan kekuatan yang menyebabkan dinding dada terdorong sejauh 5 sentimeter.
- Setiap 2 menit, periksa kembali nadi penderita apakah sudah teraba atau belum.
- Napas buatan boleh diberikan. Namun, sejumlah penelitian menyimpulkan bahwa napas buatan tidak perlu dilakukan bila penolong adalah orang awam.
- Pemompaan terus diberikan hingga bantuan medis datang. Bila penolong lelah, tindakan ini dapat digantikan oleh penolong lain.
- Pemompaan dapat dihentikan bila petugas medis datang, penolong kelelahan dan tidak ada penolong lainnya, atau tindakan ini telah diberikan dalam waktu 20 menit tanpa perbaikan (penderita masih tidak sadar, napas, dan nadi tidak ada).
(TribunPalu.com/Kompas.com/BolaSport.com)