Pilpres 2024

Langgar Kode Etik Hingga Dapat Sanksi DKPP, Ketua KPU Hasyim Asyari Disarankan Mundur

Dengan menjatuhkan sanksi peringatan keras terakhir kepada Hasyim maka DKPP seolah tidak menyadari mereka mempertaruhkan kredibilitas KPU

Editor: mahyuddin
handover
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari 

Hasyim mengakui telah berbuat khilaf. Namun, bagi dia, yang terpenting sudah berusaha jujur dan mengakui apa adanya secara terbuka atas kekhilafan itu meskipun kejujuran atas kekhilafan ini diganjar sanksi yang menyudutkannya.

"Prinsip saya, saya ini manusia biasa yang bisa salah. Tetapi, lebih baik saya jujur dan tidak boleh berbohong," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (4/4/2023).

Ketua KPU Buka Suara

Ketua KPU Hasyim Asyari akhirnya buka suara soal sanksi peringatan keras terakhir yang dijatuhi DKPP atas dirinya perihal kedekatannya dengan Ketua Umum Partai Republik Satu, Hasnaeni.

Ini membuat Hasyim berturut-turut dinyatakan melanggar etik karena tak sampai sepekan sebelumnya DKPP juga menjatuhi sanksi peringatan kepada Hasyim imbas komentarnya terkait sistem pemilu yang dianggap membuat gaduh.

Hasyim mengakui telah berbuat khilaf.

Namun, bagi dia, yang terpenting sudah berusaha jujur dan mengakui apa adanya secara terbuka atas kekhilafan itu meskipun kejujuran atas kekhilafan ini diganjar sanksi yang menyudutkannya.

"Prinsip saya, saya ini manusia biasa yang bisa salah. Tetapi, lebih baik saya jujur dan tidak boleh berbohong," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Harta Kekayaan Ketua KPK Firli Bahuri Jadi Sorotan Usai Pecat Brigjen Endar Priantoro

Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia mengingatkan Hasyim Asyari yang dijatuhi sanksi 'peringatan keras terakhir' oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu ( DKPP) untuk berhati-hati.

Sebab, Hasyim telah terbukti melanggar sejumlah ketentuan di dalam Peraturan DKPP Nomor 2 Tahun 2017 tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilu.

"Ya saya kira ini pelajaran buat... Bukan hanya Pak Hasyim ya, tetapi juga semua penyelenggara pemilu untuk berhati-hati gitu," ujar Doli saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Doli menjelaskan, semua pihak menaruh harapan besar kepada penyelenggara pemilu.

Pasalnya, masyarakat berharap Pemilu 2024 akan menjadi lebih baik dan lebih berkualitas dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya.

"Kan saya sendiri menggambarkan bahwa pemilu itu adalah sebagai vehicle, atau kendaraan, atau media untuk mengantarkan bangsa ini pada situasi yang lebih baik, yang lebih maju, yang lebih berkembang," tuturnya.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved