Pilpres 2024

Kapolda Sulteng Pastikan Polri Netral di Pemilu 2024

Ia pun mengaku kaget saat membaca pemberitaan penyusup pada kegiatan Internal PDIP Palu.

|
Editor: mahyuddin
SALAM/TRIBUNPALU.COM
Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho didampingi Dir Intelkam Polda Sulteng Kombes Pol Anggara Nasution mendatangi Kantor Bawaslu Sulteng, Rabu (22/11/2023). Rombongan Kapolda Sulteng itu diterima langsung oleh Ketua Bawaslu Sulawesi Tengah Nasrun di di Kantor Bawaslu Sulteng, Jalan Sungai Moutong Kelurahan Ujuna, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Salam 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho didampingi Dir Intelkam Polda Sulteng Kombes Pol Anggara Nasution mendatangi Kantor Bawaslu Sulteng, Rabu (22/11/2023).

Rombongan Kapolda Sulteng itu diterima langsung oleh Ketua Bawaslu Sulawesi Tengah Nasrun di di Kantor Bawaslu Sulteng, Jalan Sungai Moutong Kelurahan Ujuna, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Pantauan TribunPalu.com, Kapolda Sulteg Irjen Pol Agus Nugroho tiba di kantor Bawaslu pukul 11.08 Wita dan bergegas menuju ruangan Ketua Bawaslu Nasrun.

Setelah beberapa menit, Ketua PDI Perjuangan Sulawesi Tengah Muharram Nurdin pun tiba di Kantor Bawaslu Sulteng.

Usai pertemuan itu, Ketua PDIP Sulteng Muharram Nurdin mengatakan, setiap kegiatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan selalu memberitahukan kepada Bawaslu maupun ke pihak Kepolisian.

Baca juga: Gubernur Sulteng Hadiri Penguatan Kompetensi PPPK, Harap Sumber Daya Aparatur Tuai Hasil Maksimal

Ia pun menyebutkan jika tanggal 19 November 2023 ada Rapat Kerja Daerah PDIP yang dihadiri langsung oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

"Memang benar pada tanggal 19 November 2023 PDIP melakukan Rapat Kerja Daerah di Hotel Best Westren Coco Palu dan kegiatan itu sudah kami laporkan ke Bawaslu serta pemberitahuan kepada kepolisian, Sampai sejauh ini kami tidak ada problem," kata Muharram Nurdin kepada awak media, Rabu (22/11/2023).

Ia pun mengaku kaget saat membaca pemberitaan penyusup pada kegiatan Internal PDIP Palu.

"Saya sudah baca berita kalau Rakerda ada disusupi dan saya sudah jelaskan bahwa kami tidak merasa diawasi tapi mungkin karena isunya lagi sensitif maka kecurigaan semakin intens," jelas Muharram yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Sulteng.

Legislator PDIP Sulteng itu pun mengapresiasi dengan adanya LO partai sehingga tidak perlu repot untuk memberitahukan kepada kepolisian secara langsung.

"Kami selama ini merasa terbantu dengan adanya LO di partai supaya kami tidak perlu lagi ke kantor kepolisian jadi cukup melalui LO ini sebagai penyambung lidah atau informasi. Ada berita katanya disusupi itu kami tidak mengetahui siapa yang menyusupi dan seperti apa tapi kalau kegiatan Rakerda memang ada serta Saya sudah memanggil staf saya di PDIP untuk mengklarifikasi rupanya biasa-biasa saja," tutur Muharram.

Ia pun menyebutkan saat kegiatan maupun rapat internal partai selalu memberitahukan agar tidak ada orang lain masuk kedalam ruangan jika tidak berkepentingan.

"Seperti biasa kami saat rapat begitu juga, hanya mungkin pada saat pembicaraan internal tidak boleh ada orang lain masuk dan itu pasti diumumkan tapi kalau pembukaan biasa terbuka untuk umum. Tapi pada saat pembicaraan internal kami umumkan bahwa ini rapat internal maka tidak bisa ada orang lainnya selain yang berkepentingan untuk masuk didalam," ujar Ketua PDIP Sulteng.

Menurutnya, saat kegiatan Rakerda di Kota Palu itu terdapat dua sesi yaitu pada saat pembukaan dan acara rapat internal.

"Saat itu memang ada dua sesi yaitu pada saat pembukaan masih untuk umum tapi pak Sekjend datang itu kami umumkan kalau ini rapat internal jadi tidak boleh ada orang lain masuk kedalam ruangan itu. Hingga saat ini saya lagi klarifikasi ke staf saya siapa saja yang masuk kedalam," tuturnya.

Baca juga: Bawaslu Sulteng Rapat Koordinasi dengan Peserta Pemilu 2024 untuk Ciptakan Kampanye Damai

Menyikapi hal itu, Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho menegaskan bahwa pihaknya tetap bersikap netral pada Pemilu 2024 mendatang.

"Polri bersikap netral dalam politik dan tidak melibatkan diri dalam politik praktis," jelas Jenderal Bintang dua itu.

Ia menegaskan, pihaknya dalam hal ini Polda Sulteng hanya fokus kepada pengamanan pemilu mendatang.

"Polri Fokus kepada pengamanan agar pemilu 2024 dapat berlangsung dengan aman, damai dan sejuk. Ini bukan hanya saya sampaikan pada forum ini saja tapi juga kepada seluruh jajaran Polda Sulteng," sebut Irjen Pol Agus Nugroho.

Sebelumnya, Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD Todung Mulya Lubis mendapatkan informasi dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto bahwa sejumlah anggota intel kepolisian mendatangi kegiatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Palu, Sulawesi Tengah.

Pernyataan Todung itu disampaikan dalam konferensi pers bertajuk "Menjaga Pemilu Bersih" di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).

Menurut Todung, dari informasi yang diterimanya, petugas intel tersebut ada yang masuk ke ruangan acara PDIP dan ada yang berada di luar.

"Mereka masuk ke ruangan, ada sebagian yang di luar tapi sebelumnya sudah ada juga yang datang ke Kantor PDIP di sana,” tuturnya, dikutip dari Kompas.com.

“Dan konon katanya ada intel yang duduk di sana, di dalam rapat PDIP di Palu," kata Todung kepada awak media.

Todung menambahkan, menurut Hasto saat berada di Kantor DPC PDIP Palu, jumlah anggota polisi yang hadir sekitar delapan orang.

Baca juga: Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Kabupaten Poso Tahun 2023 Capai Rp 18 Miliar

Padahal, berdasarkan pengakuan Hasto, acara di sana merupakan internal PDIP.

"(Kejadian) Minggu lalu itu mengadakan kunjungan ke Palu, kunjungan kerja sedang memberikan pengarahannya di DPC PDIP Palu," tutur Todung.

Ia pun mengimbau semua pihak menjaga netralitas aparat penegak hukum dalam Pemilu 2024.

Todung pun mengingatkan pemerintah mengenai integritas pemilu, terutama pilpres karena semua tentu ingin Indonesia yang lebih baik.

"Bayangkan kalau kita punya pemerintahan yang tidak punya legitimasi, apakah mereka akan efektif? apakah mereka akan produktif? Saya meragukan itu," tutur Todung Mulya Lubis.

(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved