Terbukti Salah Tangkap Pegi Setiawan! Kini Kapolda Jabar Terancam Dicopot, Berikut Sosoknya
Begini nasib Kapolda Jawa Barat usai kalah di Sidang Praperadilan Pegi Setiawan. Polda Jabar telah melakukan salah tangkap terhadap Pegi Setiawan.
Menurutnya, penyidik dianggap sudah melakukan pelanggaran HAM kepada kliennya Pegi Setiawan.
"Ini kan sudah hak asasi manusia. pelanggaran hak asasi manusia, ini kesewenang-wenangan," tambah dia.
Putusan praperadilan Pegi juga, menurut Iswandi, bisa dijadikan pelajaran untuk Polda Jabar agar tidak sewenang-wenang dalam menetapkan tersangka.
"Ini pelajaran buat orang polda. Biar orang polda nggak sewenang-wenang lagi terhadap perkara ini. Bukan untuk orang polda aja, untuk seluruh penyidik jangan sewenang-wenang dalam melakukan penyidikan. Ini pelajaran bagi mereka," tegasnya.
Iswandi meminta agar pihak kepolisian mengganti rugi baik materil maupun imateril dan memulihkan nama baik kliennya tersebut.
"Tindak lanjut kami akan meminta pemulihan nama baiknya pegi, ganti rugi, baik materil maupun immateril," jelasnya.
Sementara itu, Kriminolog Unisba, Prof Nandang Sambas, menilai putusan hakim dalam gugatan praperadilan Pegi Setiawan terhadap Polda Jabar sudah tepat.
"Ini praperadilan, bukan bicara tentang alat buktinya, tapi prosedur atau tahapan terkait dengan perolehan barang bukti atau alat buktinya itu," ujar Nandang, Senin (8/7/2024).
Menurut Nandang, penyelidikan dalam sebuah perkara menjadi pintu utama. Jika dari awal sudah ada kekeliruan, maka ke depannya akan keliru.
"Penangkapan Pegi itu kan nampaknya error in persona. Nama Pegi ada, tapi sosoknya yang mana. Kenapa terjadi seperti itu, karena saat menetapkan DPO-nya tidak memenuhi prosedur, menetapkan DPO itu diatur dalam Perkap (peraturan Kapolri)," katanya.
Terhadap kekeliruan ini, kata dia, penyidik Polda Jabar tidak akan dikenai sanksi karena dalam KUHP tidak ada yang mengaturnya.
"Dalam KUHP tidak ada sanski bagi penyidik yang melakukan penanganan perkara, ternyata perkaranya dianggap tidak benar, kecuali memang ditemukan pelanggaran yang masuk tindak pidana," ucapnya.
Sanksi berupa mutasi jabatan, kata dia, sangat mungkin diberikan kepada penyidik supaya ke depan lebih berhati-hati dalam melakukan penyelidikan.
"Mungkin nanti bisa saja sanksinya mutasi dan lain-lain, supaya lebih berhati-hati," katanya.
Sosok Irjen Pol Akhmad Wiyagus
| Kota Palu dan Maros Wakili Sulawesi Raih Penghargaan Nasional di Rakornas TPAKD 2025 |
|
|---|
| 5 Fakta Sindikat Penjual Bayi ke Singapura, Dipesan Sejak Dalam Kandungan, Dijual Seharga Rp16 Juta |
|
|---|
| 2 Pasien Ngaku Korban Pelecehan Dokter PPDS Unpad Terima Modus yang Sama, Ambil Darah, dan Dibius |
|
|---|
| KUBU Iptu Rudiana Sebut Pegi Setiawan Pintar Bohong, Kesal Dituduh Bikin Skenario Kematian Vina |
|
|---|
| OPTIMIS! Kubu Pegi Setiawan Yakin Polda Jabar Kalah di Sidang Praperadilan: Penyidik Tak Pakai SOP |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/Irjen-Akhmad-Wiyagus-Kapolda-Jawa-Barat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.