Haji 2025

Ada 9 Kasus MERS-CoV di Arab Saudi, Jemaah Haji Diminta Lakukan Ini

Tujuh di antaranya teridentifikasi di Riyadh, termasuk enam petugas kesehatan yang tertular infeksi nosokomial dari satu pasien terinfeksi yang merek

|
Editor: Fadhila Amalia
Wartakota.tribunnews.com
Petugas layanan kesehatan Bandara Soekarno Hatta, sedang melakukan praktek simulasi penanganan korban kasus suspect Mers-Cov disaksikan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, di Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Jumat (3/7). Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan penatalaksanaan terhadap resiko importasi MERS Cov yang saat ini sedang merebak di Asia. 

Virus ini diketahui pertama kali menyerang manusia di Jordan pada April 2012, namun kasus yang pertama kali dilaporkan adalah kasus yang muncul di Arab Saudi pada September 2012. 

 Sampai saat ini, semua kasus MERS berhubungan dengan riwayat perjalanan menuju atau menetap di negara-negara sekitar Semenanjung Arab. 

KLB MERS terbesar yang terjadi di luar Semenanjung Arab, terjadi di Republik Korea Selatan pada 2015. 

KLB tersebut berhubungan dengan pelaku perjalanan yang kembali dari Semenanjung Arab.

Situasi MERS di Indonesia
Jumlah kasus suspek MERS di Indonesia sejak tahun 2013 sampai 2020 terdapat sebanyak 575 kasus suspek. 

Sebanyak 568 kasus dengan hasil lab negatif dan 7 kasus tidak dapat diambil spesimennya. 

 Sampai saat ini, belum pernah dilaporkan kasus konfirmasi MERS-CoV di Indonesia.

Masa inkubasi MERS (waktu antara saat seseorang terinfeksi MERS hingga timbul gejala) biasanya sekitar 5 atau 6 hari, namun bisa berkisar antara 2 sampai 14 hari. 

Gejala klinis dari penyakit MERS dapat berupa asimtomatik (tanpa gejala), gejala pernapasan ringan, gejala pernapasan akut hingga kematian. 

Namun, sebagian besar kasus konfirmasi MERS mengalami sindrom saluran pernapasan akut yang berat dengan gejala awal yang paling sering ditemukan, yaitu demam, batuk, dan sesak napas. 

Beberapa kasus juga mengalami gejala gastrointestinal seperti diare dan mual/muntah.
Halaman selanjutnya 

Kebanyakan kasus MERS disertai komplikasi yang parah, seperti pneumoni dan gagal ginjal. 

Sekitar 35 persen kasus yang dilaporkan terinfeksi MERS telah meninggal. 

Sebagian besar kasus meninggal karena kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (komorbid) seperti ginjal, kanker, penyakit paru-paru kronis, hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes, serta karena sistem kekebalan yang lemah, dan orang yang berusia tua. 

Baca juga: Jelang Keberangkatan Haji, Kemenag Sulteng Imbau JCH Patuhi Ketentuan Barang Bawaan

Sedangkan, beberapa kasus yang terinfeksi memiliki gejala ringan (seperti flu) atau tanpa gejala dapat sembuh. (MCH 2025/Dewi Agustina

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved