Palu Hari Ini

HBI Hidupkan Kembali 7 Karya Maestro Hasan Bahasyuan

Peluncuran ulang karya ini melibatkan band lokal asal Palu, The Mangge, sebagai kolaborator utama dalam proses musikalitas dan produksi.

Penulis: Zulfadli | Editor: Fadhila Amalia
Zulfadli/TribunPalu.com
Hasan Bahasyuan Institut (HBI) akan merilis ulang tujuh karya maestro budaya Sulawesi Tengah, Hasan Bahasyuan, dalam format yang lebih modern.  

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU – Hasan Bahasyuan Institut (HBI) akan merilis ulang tujuh karya maestro budaya Sulawesi Tengah, Hasan Bahasyuan, dalam format yang lebih modern. 

Pengumuman ini disampaikan dalam konferensi pers bertajuk A(R)tribute Kick Off 7 Lagu Hasan Bahasyuan yang digelar di Renjana Cafe, Jl Kampung Nelayan, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Selasa (10/6/2025).

Baca juga: BREAKING NEWS: Ratusan ASN-PPPK Donggala Datangi Kantor Bupati, Pertanyakan Kejelasan Gaji

Peluncuran ulang karya ini melibatkan band lokal asal Palu, The Mangge, sebagai kolaborator utama dalam proses musikalitas dan produksi.

Tujuh lagu yang akan diaransemen ulang di antaranya Palu Ngataku, Randa Ntovea, Kaili Kana Ku Tora, Putri Balantak, Posisani, Poiri Ngoviana, dan Salandoa. 

Dukungan terhadap proyek ini juga datang dari Putra Gubernur Sulawesi Tengah, Fatur Razaq Anwar, yang turut bertindak sebagai produser eksekutif.

Baca juga: Bupati Sigi Hadiri Penandatanganan MoU Dan Deklarasi Pencegahan Pekerja Migran Ilegal

Direktur HBI, Zulfikar Usman, mengungkapkan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin. 

Menurutnya, peluncuran ulang karya ini tidak hanya sebagai bentuk pelestarian warisan budaya, tetapi juga bagian dari upaya promosi pariwisata dan diplomasi budaya Sulawesi Tengah.

“Kami atas nama keluarga besar dan lembaga mengucapkan terima kasih kepada Fatur Razaq dan juga The Mangge yang sudah antusias mendukung proyek ini. Kami menggagas ini sebagai paket promosi pariwisata dan diplomasi budaya. Semoga berjalan lancar,” ujar Zulfikar Usman.

Baca juga: Pemkot Palu Hadiri Sosialisasi Peluang ke Luar Negeri, Menteri P2MI: Ada 1,7 Juta Lowongan Menanti

Ia juga mengingatkan pentingnya menyebut nama pencipta saat membawakan karya seni, sebagai bentuk penghormatan terhadap orisinalitas.

Adapun kata Zulfikar Usman, keseluruhan karya tersebut sebelumnya telah terdaftar sebagai bagian dari hak kekayaan intelektual (HAKI) atas nama Hasan Bahasyuan termasuk 60 karya baik lagu maupun tarian. 

Sementara itu, personel The Mangge, Rian Fauzi, menjelaskan bahwa genre musik yang akan dibawakan cenderung ke arah pop, namun tetap mempertahankan nuansa keroncong dan unsur latin demi menjaga keunikan notasi khas karya Hasan Bahasyuan.

"Kami akan mulai proses rekaman pada 12 Juni 2025, dengan durasi pengerjaan sekitar 20 hingga 30 hari. Rencananya, akan ada video klip dan kemungkinan tur daerah untuk memperkenalkan karya ini lebih luas,” jelas Rian.

Baca juga: Putra Daerah Sulteng Pimpin Menteri P2MI Dikabinet Merah Putih, Gubernur : Bukti Kita Punya Kualitas

Hasan Bahasyuan sendiri merupakan seniman kelahiran Parigi, 12 Januari 1930.

Ia dikenal sebagai tokoh yang aktif di berbagai kelompok musik tradisional dan modern, termasuk musik bambu, Hawaiian Band, serta orkes keroncong.

Selain itu, ia juga pernah menjadi pelatih tari dan pemimpin band di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tengah.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved