Tambang Emas Kayuboko

Jeritan Warga Desa Kayuboko Parigi Moutong Terdampak Tambang: Air Keruh, Ternak Tak Bisa Minum

Kayuboko yang dikenal sebagai desa agraris ini, menyimpan kekayaan lahan pertanian yang luar biasa.

|
Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: mahyuddin
FAIZ / TRIBUNPALU.COM
TAMBANG KAYUBOKO - Sejumlah warga mendulang emas secara manual di aliran sungai Desa Kayuboko, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. 

Wakil bupati mengingatkan bahwa selain pertanian, sektor perkebunan, perikanan, dan biota laut juga harus dilindungi dari pencemaran.

Ia juga menyampaikan rencana bersama bupati untuk membangun kolam besar penampung limbah, agar air benar-benar bersih sebelum dibuang ke alam.

“Kalau bisa dibuat kolam besar, kita endapkan semua di situ. Setelah jernih, baru dibuang,” ucap Sahid

Baca juga: Pemda Parimo Bakal Bentuk Satgas Tangani Tambang Ilegal, Wabup: Tidak Hanya Kayuboko

Untuk diketahui, Kayuboko yang dikenal sebagai desa agraris ini, menyimpan kekayaan lahan pertanian yang luar biasa.

Sekitar 64,5 hektare sawah serta 27,9 hektare ladang jagung tumbuh menghijau, menjadi sumber pangan utama bagi masyarakatnya.

Bahkan, Desa Kayuboko masuk dalam peta Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Parigi Moutong pada 2023.

Lebih dari sekadar sawah dan ladang, Desa Kayuboko juga menyimpan potensi besar dari sektor perkebunan, seperti tanaman kelapa, kakao, pala, hingga durian.

Tak heran jika mayoritas penduduk Desa Kayuboko menggantungkan hidup pada tanah.

Mereka hidup dari hasil bumi, seperti menanam, memanen, dan menjaga alam.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved