Parigi Moutong Hari Ini
DPRD Soroti Ketersediaan Obat di RSUD Parigi Moutong: Paracetamol Sirup Saja Tak Tersedia
Legislator PKS Parigi Moutong itu menerima keluhan masyarakat terkait kekosongan obat di kelas tiga.
Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: mahyuddin
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz
TRIBUNPALU.COM, PARIMO – Anggota DPRD Parigi Moutong, Muhammad Basuki, menyoroti ketersediaan obat di rumah sakit dalam rapat paripurna, Senin (6/10/2025).
Legislator PKS Parigi Moutong itu menerima keluhan masyarakat terkait kekosongan obat di kelas tiga.
Banyak pasien terpaksa membeli obat di apotek luar rumah sakit.
“Obat yang ditebus di luar ini seharusnya tersedia di rumah sakit. Saya benar-benar kaget melihat kondisinya,” ujar Muhammad Basuki dalam rapat paripurna yang dihadiri perwakilan OPD di ruang paripurna DPRD Parigi Moutong Kelurahan Kampal, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Baca juga: DPRD Minta Pemda Parigi Moutong Realisasikan Hasil Reses dan Laporkan Secara Tertulis
Ia menambahkan, pasien yang terdampak sebagian besar adalah anak-anak dan warga kurang mampu.
Basuki menerima foto resep anak-anak yang berisi tiga obat, yaitu paracetamol sirup, abroxol sirup, dan kurtip.
“Kurtip masih bisa dimaklumi karena tidak masuk tanggungan JKN atau BPJS. Tapi paracetamol sirup dan abroxol sirup ini sangat penting,” kata Basuki.
Dia menyebut pelayanan dasar seperti ini sangat mengecewakan, terutama bagi pasien yang kesulitan menelan obat tablet.
“Beberapa dokter tidak bisa mengganti sirup dengan tablet yang dijadikan puyer karena rasa pahit,” ujarnya.
Basuki menyoroti dampak langsung pada pasien kelas tiga yang mayoritas menggunakan BPJS.
“Mereka harus membeli sendiri obat yang seharusnya tersedia di rumah sakit. Ini jelas menyulitkan pasien kurang mampu,” tutur Basuki.
Baca juga: OPINI: Paradoks BUMN: Aset Strategis yang Terkikis Politisasi
Anggota DPRD Parigi Moutong itu meminta pihak rumah sakit menelusuri kendala kekosongan obat tersebut.
“Saya dapat informasi salah satunya karena rumah sakit memiliki utang kepada distributor obat. Ini harus segera diperbaiki,” ujar Basuki.
Dia meminta pemerintah tak mengabaikan keluhan masyarakat dan berharap rumah sakit segera menindaklanjuti keluhan agar pelayanan dasar tidak mengecewakan.
“Kalau obat dasar tidak disiapkan, keluhan akan terus muncul. Masyarakat akan merasa diabaikan,” tegas Basuki.
Ketua DPRD Parigi Moutong, Alfres Tongiro, juga menanggapi serius masalah ini.
Lagislator PDIP Parigi Moutong itu menyebut, ketiadaan obat dasar seperti paracetamol sirup untuk anak-anak adalah hal miris.
“Paracetamol sirup adalah kebutuhan pokok. Semua orang dengan anak kecil pasti memilikinya di rumah,” ujar Alfres.
Alfres menekankan, pasien kelas tiga adalah pengguna BPJS yang kurang mampu, jadi hak mereka harus dijamin.
Ia meminta agar keluhan itu disampaikan kepada Bupati Parigi Moutong untuk segera ditindaklanjuti bersama pihak rumah sakit.
Alfres meminta koordinasi semua pihak terkait agar pasien tidak lagi kesulitan memperoleh obat dasar di RSUD Parigi Moutong.
"DPRD akan terus memantau agar hak pasien kelas tiga terpenuhi," tegasnya.
Wakil Ketua DPRD Sayutin Budianto menambahkan, perlu ada klarifikasi mengenai obat yang tidak tersedia di apotek rumah sakit.
“Jika pasien BPJS diarahkan membeli di luar, kita harus pastikan apakah klaim ini tetap ditanggung BPJS,” ujarnya.
Baca juga: LMKN Luncurkan Sistem Pembayaran Royalti Digital Inspiration
Sayutin menyebut, banyak keluhan yang masuk melalui pesan WhatsApp kepada DPRD mengenai hal serupa.
Legislator Nasdem itu menekankan, ketersediaan obat dasar adalah bagian dari pelayanan publik yang wajib dijamin pemerintah.
“Kalau pasien harus membeli sendiri obat pokok, ini jelas memberatkan masyarakat kurang mampu,” katanya.
Sayutin menambahkan, pengawasan itu juga penting agar obat pokok selalu tersedia dan klaim BPJS berjalan lancar.
"Pentingnya kepastian BPJS, jangan sampai pasien kelas tiga harus membeli obat di luar karena rumah sakit kehabisan," pungkasnya.(*)
DPRD Minta Pemkab Parigi Moutong Realisasikan Hasil Reses dan Laporkan Secara Tertulis |
![]() |
---|
Pemda Parigi Moutong Janji Masukkan Hasil Reses DPRD ke Perencanaan Pembangunan |
![]() |
---|
Infrastruktur dan Pendidikan Jadi Keluhan Utama Warga, DPRD Parimo Janji Perjuangkan Aspirasi |
![]() |
---|
DPRD Parigi Moutong Gelar Rapat Paripurna, Sampaikan Hasil Reses dan Aspirasi Masyarakat |
![]() |
---|
Curi iPhone 15 Pro Max di Pasar Parigi Parimo, Pemuda dari Donggala Diamankan Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.